Pemerintah Kota Surakarta memiliki program inovatif untuk membantu warganya yang berduka. Disebut Besuk Kiamat (Belasungkawa Kirim Akta Kematian), program ini bertujuan mempercepat penyelesaian dokumen kependudukan saat salah satu warga Kota Surakarta meninggal dunia.
“Saat anggota keluarga meninggal, keluarganya pasti berduka dan tidak memiliki waktu mengurus dokumen” ungkap FX Hadi Rudyatmo, Walikota Surakarta, mengungkapkan pemikiran di balik program ini. Karena itu, Pemerintah Kota Solo berkomitmen membantu keluarga yang berduka tersebut dengan mempercepat pengurusan dokumen kematian dan akta keluarga yang baru. Warga yang berduka cukup datang ke kelurahan dengan membawa KTP warga yang meninggal, Kartu Keluarga (KK).
Setelah itu, keluarga akan mendapatkan surat kematian, KK baru, serta e-KTP baru (jika status keluarga yang ditinggal menjadi duda atau janda). Seluruh proses tersebut bisa diselesaikan dalam tempo 1x24 jam, bahkan lebih cepat. “Pagi ini meninggal, sore nanti sudah ada dokumennya” tambah Hadi mencontohkan. Dokumen tersebut langsung diantar oleh Lurah sendiri, bahkan Hadi mengaku beberapa kali ikut mengantarkan.
Program Besuk Kiamat ini tidak cuma bermanfaat bagi warga, namun juga Lurah dan jajarannya. “Karena mereka [Lurah-Red] jadi lebih dekat dan mengenal warganya” ungkap Hadi saat berbincang secara eksklusif dengan InfoKomputer. Tak heran jika telepon Hadi dipenuhi kiriman foto dari Lurah di pemerintahan Kota Solo yang sedang melakukan proses pengantaran dokumen, bahkan di akhir pekan dan hari libur.
Hadi mengaku merintis program ini sejak 2013, meski implementasi nyatanya terjadi di 2017 ketika sistem informasi di Sistem Kependudukan dan Catatan Sipil sudah siap. Besuk Kiamat awalnya diuji coba di lima kelurahan, namun sejak Februari 2018 kemarin sudah dilakukan di seluruh 51 kelurahan di bawah wewenang Pemerintah Kota Surakarta.
Besuk Kiamat adalah satu dari sekian inisiatif pemanfaatan teknologi informasi untuk melayani warganya. Beberapa program lain adalah Si Bapak On (Sistem Informasi Bayar Pajak Online), Sundhulan (Sistem Unggulan Administrasi Kepegawaian dengan Online), serta Perak (Perpustakaan Ramah Anak).
Program smart city seperti ini diharapkan lebih banyak muncul mengingat Surakarta terpilih mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City. Melalui gerakan ini, Pemerintah Kota Solo akan dibimbing oleh tim dari Kominfo RI dalam menyusun masterplan smart city.
Saat ini, jajaran OPD di Pemerintahan Kota Surakarta sedang melaksanakan bimbingan teknis yang akan menjadi dasar pembentukan masterplan smart city di Kota Surakarta. Semoga saja, Gerakan Menuju 100 Smart City akan mengakselerasi pelayanan yang lebih baik bagi warga di seluruh Indonesia.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR