Satu demi persatu para pendiri perusahaan yang di bawah naungan Facebook mulai mengundurkan diri.
Setelah Brian Acton dan Jan Koum (Pendiri WhatsApp), beberapa hari lalu Kevin Systrom dan Mike Krieger (Pendiri Instagram) juga memilih mengundurkan diri.
Namun, keputusan Brian Acton yang meninggalkan WhatsApp masih menjadi misteri hingga sekarang.
Padahal, Acton bisa saja mendapat dana segar senilai USD 850 juta dari saham yang ia miliki. Namun, uang sebesar itu tidak menyurutkan niatnya untuk hengkang dari Facebook.
Acton dan rekannya, Jan Koum, menjual WhatsApp kepada Facebook pada 2014 senilai USD 22 miliar atau sekitar Rp302 triliun.
Setelah itu, Acton masih tetap berada di WhatsApp selama hampir tiga tahun, sampai akhirnya ia keluar dari Facebook pada September 2017.
Baru-baru ini, Acton mengungkapkan kebobrokan Facebook yang membuatnya pergi.
Acton mengatakan Facebook memiliki rencana memonetisasi WhatsApp dengan memanfaatkan iklan tertarget dan Facebook harus memiliki data spesifik dari para pengguna.
"Facebook juga berencana untuk menyediakan piranti bisnis supaya Facebook dapat menjangkau langsung pengguna WhatsApp. Jeleknya, piranti ini membuat fitur end-to-end encryption WhatsApp harus mati," katanya seperti dikutip Forbes.
Acton pun menyesali keputusannya yang harus bergabung dengan Facebook, mengingat ia sudah tidak sejalan dengan Facebook.
"Saya menjual privasi pengguna untuk keuntungan lebih besar. Saya sudah membuat keputusan dan berkompromi, dan saya hidup dengan itu setiap hari," katanya.
Acton pun memiliki rencana untuk memonetisasi WhatsApp dengan membebankan biaya kirim pesan lewat WhatsApp setelah pengguna memakainya secara gratis lebih dulu.
Source | : | Forbes,Engadget |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR