Dinihari tadi, Google baru saja mengumumkan serangkaian produk hardware yang ditujukan untuk segmen consumer. Salah satunya tentu saja Pixel, smartphone buatan Google yang terbilang sukses di pasaran (setidaknya di AS dan Eropa). Namun di luar Pixel, Google juga merilis produk menarik lainnya, yang menunjukkan keseriusan mereka menggarap pasar hardware.
Pixel 3 dan Pixel 3 XL
Setelah sukses dengan Pixel 2, Google merilis produk penerusnya di Pixel 3 dan Pixel 3 XL. Layar Pixel 3 dan Pixel 3XL memiliki ukuran 5,5 inci dan 6,3 inci, atau lebih besar dibanding versi sebelumnya (5 inci dan 6 inci). Sedangkan di spesifikasi lain, keduanya terbilang mirip seperti menggunakan Qualcomm 845, dual camera di depan dan single camera di belakang, mendukung wireless charging, serta menggunakan layar berteknologi OLED.
Akan tetapi secara desain, keduanya sedikit berbeda. Pixel 3 tidak memiliki notch atau poni, sementara Pixel 3 XL punya poni (ugh).
Namun di luar spesifikasi hardware tersebut, Google mengandalkan teknologi AI untuk menambah pesona Pixel 3 dan Pixel 3 XL ini. Salah satu contohnya adalah fitur Top Shot yang akan memastikan foto yang Anda memiliki kualitas terbaik. Caranya dengan mengambil rentetan foto saat tombol shutter diklik, dan merekomendasikan foto terbaik dari rentetan foto tersebut.
Contoh lain adalah fitur Photobooth yang akan mengenali senyum Anda sebagai pemicu pengambilan foto. Jadi setiap kali Anda tersenyum, fitur Photobooth ini akan otomatis mengambil foto; sebuah fitur yang akan berguna jika Anda senang melakukan pemotretan candid.
Kemampuan AI juga disertakan pada fitur Screen Call. Fitur ini memungkinkan pengguna Pixel 3 menyaring telepon yang masuk. Caranya setiap kali ada telepon dari nomor yang tidak dikenal, Screen Call secara otomatis akan bertanya kepada penelepon mengenai keperluannya.
Nanti sang penelepon bisa langsung berbicara, dan perkataan sang penelepon akan otomatis diubah menjadi teks. Dari teks itu, pengguna Pixel 3 bisa mengambil keputusan, apakah mengangkat telepon tersebut atau mengabaikannya. Sayangnya, fitur Screen Call ini baru tersedia di AS dalam Bahasa Inggris.
Pixel 3 sendiri dibandrol di harga US$799, sementara Pixel 3 XL US$899.
Pixel Slate
Tak mau kalah dengan Apple dengan iPad Pro atau Microsoft dengan Surface, Google menghadirkan produk “tablet-mirip-notebook” bernama Pixel Slate. Tablet ini berbasis Chrome OS ini pada dasarnya adalah tablet, namun bisa berubah layaknya notebook dengan menambahkan Pixel Slate Keyboard.
Yang menarik dari keyboard ini adalah tombol unik yang berbentuk bulat. Google mengklaim keyboard ini sangat nyaman dan tak bersuara ketika dipakai mengetik. Selain keyboard, Google juga menyediakan stylus Pixelbook Pen.
Secara spesifikasi, Pixel Slate menggunakan prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, RAM 16 GB dan storage 256 GB. Tablet 12,3 inch itu memiliki dua speaker stereo di bagian depan. Untuk keamanan, Google memasang sebuah sensor sidik jari pada tombol powernya. Fitur keamanan ini adalah pertama kalinya hadir di perangkat Chromebook.
Google Pixel Slate akan dijual pada akhir 2019 ini dengan harga mulai USD 599 untuk varian terendah dengan prosesor Celeron, dan varian termahalnya dijual dengan harga USD 1599. Sementara itu, keyboard eksternalnya dijual dengan harga USD 199 dan Pixelbook Pen dijual dengan harga USD 99.
Home Hub
Perangkat ini pada dasarnya adalah speaker pintar yang dilengkapi layar. Dengan Home Hub, Anda bisa menanyakan keadaan cuaca, menampilkan video dari Youtube, sampai mengoperasikan coffee maker dan perangkat lain yang terhubung ke jaringan.
Yang menarik, Home Hub tidak memiliki kamera sehingga tidak bisa diperuntukkan sebagai perangkat video calling. Hal ini berbeda dengan Facebook Portal yang kemarin diumumkan.
Home Hub ini dibandrol di harga US$149.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR