Baru-baru ini, dinas intelijen AS mengungkapkan Tiongkok dan Rusia menyadap iPhone pribadi milik Presiden AS Donald Trump. Pemerintah Tiongkok pun langsung menanggapi laporan tersebut.
"Jika mereka sangat takut menggunakan iPhone karena disadap, mereka bisa menggunakan Huawei," kata Hua Chunying (Juru Bicara dan Wakil Direktur Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri China) seperti dilansir The Washington post.
Hua menyindir laporan berita New York Times sebagai kebohongan dan berita penyadapan iPhone itu seperti orang yang sedang berusaha keras untuk memenangkan Oscar kategori skenario terbaik.
"Melihat laporan ini, saya merasa orang-orang Amerika tengah berusaha mendapatkan Oscar dalam hal drama terbaik," ujarnya.
Saran Hua jelas sebuah sindiran karena pemerintah Amerika Serikat (AS) telah melarang Huawei untuk berbisnis di AS termasuk menjual ponsel-ponselnya.
Pada Awal 2018 ini, sejumlah petinggi CIA, FBI dan NSA memperingatkan warga AS untuk tidak menggunakan produk bikinan Huawei.
Selain itu, operator AT&T juga membatalkan kerja samanya dengan Huawei untuk meluncurkan Mate 10 Pro, yang ketika itu merupakan ponsel premium terbaru Huawei atas dasar tekanan politik.
Meskipun begitu, Huawei masih menyediakan peralatan terkait infrastruktur jaringan dan produk untuk konsumen kepada negara-negara yang menjadi rekan terdekat AS.
Sejauh ini, pemerintah AS juga belum bisa memberikan bukti akan tuduhannya pada Huawei.
Misalnya, pemerintah Inggris telah membuat fasilitas keamanan siber yang bertujuan menemukan backdoor pada produk Huawei. Namun, mereka belum menemukan hasil apapun.
Sementara, informasi bocoran Edward Snowden menunjukkan bagaimana NSA telah memata-matai Huawei selama bertahun-tahun.
Source | : | The Washington Post |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR