Setelah sempat “mati suri”, kacamata pintar Google Glass akhirnya lahir kembali pada pertengahan 2017 lalu. Bedanya, perangkat tersebut kini ditambahi embel-embel “Enterprise Edition”.
Sesuai namanya, Google Glass Enterprise Edition menyasar perusahaan, khususnya para pekerja di industri manufaktur.
Ada teknologi Augmented Reality (AR) yang tersemat pada kacamata pintar tersebut untuk menampilkan animasi berisi intruksi manual dan panduan perakitan.
Agaknya strategi ini berhasil, sehingga Google kembali menghadirkan Glass Enterprise Edition generasi kedua. Informasinya terendus dari situs sertifikasi FCC, dengan nomor model A4R-GG2.
Sekilas, desainnya masih identik dengan generasi pertama. Letak tombolnya masih sama, dengan mekanisme engsel yang membuat perangkat bisa dilipat. Ada tombol daya di bagai belakang, lengkap dengan logo “Glass”.
Bocoran Google Glass Enterprise Edition 2 dari situs FCC. (FCC) Menurut sumber dalam, peningkatan akan lebih terasa pada pengalaman penggunaan dan spesifikasi.
Prosesornya bakal lebih mumpuni, begitu pula ketahanan baterai seperti dikutip Gizmochina.
Hanya saja, belum terungkap spesifikasi detilnya seperti apa. Untuk dukungan jaringan 4G, sumber dalam mengatakan belum akan hadir di Google Glass Enterprise Edition 2.
Agaknya kacamata pintar ini belum akan hadir pada tahun ini. Prediksi menyebut Google baru akan memamerkannya pada 2019 mendatang.
Harganya pun belum jelas, tetapi diramalkan tak bakal beda jauh dengan pendahulunya. Barangkali masih di kisaran 1500 dollar AS (Rp 21,8 jutaan). Kita tunggu saja.