Permasalahan bertubi-tubi yang menimpa Facebook turut berdampak kepada kebahagiaan dan rasa optimisme karyawan perusahaan.
Hal itu berdasarkan sebuah survei internal terkait dengan sikap dan moral karyawan Facebook yang anjlok dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2017, sebesar 84 persen karyawan optimis terhadap masa depan perusahaan tetap tahun ini turun jadi 52 persen seperti dikutip Business Insider.
Fakta lainnya, 72 persen karyawan mengatakan Facebook membuat dunia menjadi lebih baik lagi pada 2017.
Namun, berdasarkan survei terbaru, angka tersebut turun jadi 53 persen.
Data itu berasal dari survei internal Facebook yang dilakukan dua kali setahun untuk memberikan gambaran baru mengenai bagaimana sikap dan tanggapan karyawan Facebook atas banyaknya skandal yang dihadapi.
Dalam beberapa tahun terahir, Facebook menghadapi beberapa skandal seperti skandal Cambridge Analytica hingga Facebook yang dituding turut jadi alat dalam menyebarkan ujaran kebencian di Myanmar.
Selain itu, nilai saham Facebook juga merosot dalam beberapa bulan terakhir. Laba dan target pertumbuhannya pun tak sesuai dengan yang ditaksir oleh Wall Street Journal pada kuartal kedua 2018.
"Ini merupakan waktu yang sulit untuk Facebook. Namun, kami melihat orang-orang bekerja sama dan membangun perusahaan agar lebih kuat," kata seorang juru bicara Facebook.
Semua orang di Facebook memiliki andil di masa depan dan kami dengan rendah hati mencoba untuk menghadirkan produk-produk yang hebat dan melindungi para pengguna," ucapnya.