Find Us On Social Media :

Bos Facebook Deklarasikan Status Perang, Posisi Sandberg Terancam

By Adam Rizal, Rabu, 21 November 2018 | 14:00 WIB

PARIS, FRANCE - MAY 23: Facebook CEO Mark Zuckerberg leaves the Elysee Presidential Palace after th

Mark Zuckerberg (CEO Facebook) mendeklarasikan status perang di dalam perusahaannya, menyusul berbagai skandal dan masalah yang menimpa perusahaannya.

Wall Street Journal pun melaporkan Zuckerberg mengumpulkan sekitar 50 pejabat tinggi Facebook dan memberitahu mereka bahwa Facebook dalam kondisi perang.

"Dalam waktu damai, eksekutif bisa bergerak lambat dan memastikan setiap orang menuruti keputusan kunci yang sama. Saat ini Facebook tengah dikepung oleh penegak hukum, investor, dan user yang marah, dia perlu bertindak lebih tegas," sebut Wall Streey Journal.

Selain itu, Zuckerberg sudah tidak senang dan sering bertengkar dengan Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg, yang dinilainya kurang baik dalam menangani skandal kebocoran data Cambrigde Analytica.

Menurut laporan itu, Zuckerberg mengatakan seharusnya Sandberg dan timnya bisa lebih agresif mengantisipasi hal tersebut.

Zuckerberg pun sempat bertikai dengan pendiri Instagram, Mike Krieger dan Kevin Systrom yang berakhir dengan keluarnya dua sosok penting itu dari Facebook.

Sebelumnya, pendiri WhatsApp Jan Koum dan Brian Acton lebih dulu mundur. Saat ini Facebook sedang jadi sorotan dari media, otoritas maupun penggunanya.

Tidak cuma soal kebocoran data, tetapi juga buruknya penanganan mereka terhadap campur tangan Rusia ke Pilpres Amerika Serikat pada 2016.

Lengserkan Sandberg

Pakar manajemen Yale University Jeffrey Sonnenfeld menyarankan Facebook untuk melengserkan Chief Operating Officer alias COO Sheryl Sandberg dari posisinya, terkait dugaan keterlibatan Sandberg dalam kampanye hitam Facebook terhadap pesaingnya, Google dan Apple.

"Sandberg mungkin seharusnya digantikan. Dia sangat bisa digeser," kata Sonnenfeld dilansir dari CNBC.

Saran itu menanggapi pernyataan Sandberg yang mengelak dirinya terlibat dalam kerjasama dengan Definers Public Affairs. "Kami sama sekali tidak membayar siapapun untuk membuat berita palsu," ujar Sandberg.

Sebelumnya, New York Times melaporkan Facebook telah bekerjasama dengan perusahaan Definers Public Affairs yang mempublikasikan berita buruk perusahaan teknologi pesaing demi mengalihkan perhatian publik mengenai badai yang sedang menerpa Facebook.

Sandberg sendiri telah menjadi COO Facebook sejak 2008. Selain posisinya yang tinggi di perusahaan jejaring sosial itu, Sandberg juga dikenal karena menulis buku "Lean In" yang berisi tentang pemberdayaan perempuan.