Go-Jek baru-baru ini menurunkan tarif layanan Go-Ride dari Rp2.200 perkilometer menjadi Rp1.600 per kilometer untuk menyesuaikan kondisi pasar.
"Kami itu dalam menjalankan keputusan dan adjustment lihat sisi supply dan demand. Kalau kami lihat pasar beberapa waktu yang lalu, di sisi kompetisi melakukan adjustment di sisi harga," kata Michael Say (VP Corporate Affairs Go-Jek). Penurunan tarif Go-Ride sangat penting untuk menjamin permintaan layanan ride hailing supaya tidak berpindah ke kompetitor.
"Jadi yang kita lakukan adalah menjaga demand di pasar. Kenapa penting, tujuannya adalah untuk menjaga keberlangsungan pendapatan mitra di jalan," ucap Michael.
"Kalau kita tidak melakukan penyesuaian akibatnya yang terjadi adalah demand-nya jadinya pindah," sambungnya.
Michael memastikan Go-Jek selalu memperhatikan pendapatan dan kesejahteraan para mitra pengemudinya.
Go-Jek akan terus melakukan promo untuk meningkatkan permintaan dari pasar dan intensitas order dari pengguna.
"Fokus kami bagaimana pendapatan mitra tidak berubah. Kalau kita ngomong pendapatan yang kami lakukan, kami lakukan lebih banyak lagi promo campaign untuk meningkatkan demand dari pasar," pungkasnya.
Investasi Baru
Go-Jek diprediksi bakal kembali memperoleh guyuran dana segar, kali ini angkanya disebutkan mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun.
Sebagian besar dana kabarnya berasal dari para investor lama Go-Jek, termasuk Google, Tencent, dan JD.com yang berminat meningkatkan investasi mereka di Go-Jek.
Dalam beberapa bulan belakangan, Go-Jek dilaporkan sudah terlibat pembicaraan dengan para calon penanam modal untuk sesi pendanaan terbaru itu. Proses negosiasi disinyalir akan segera rampung dalam waktu dekat.
Namun, periode funding round sampai saat ini masih dibuka. Artinya, jumlah dana yang dikumpulkan Go-Jek masih bisa meningkat apabila ada investor lain yang masuk. Boleh jadi angka akhirnya nanti menyentuh kisaran 1,5 miliar dollar AS atau lebih.
Sumber dalam yang mengetahui informasi ini mengatakan bahwa nilai valuasi Go-Jek bisa naik dua kali lipat mendekati angka 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 137 triliun) seperti dikutip The Information.
Pada putaran pendanaan sebelumnya yang ditutup awal tahun 2018 lalu, Go-Jek mendapatkan valuasi sebesar 4,8 miliar dollar AS.