Memasuki kuartal III-2018, firma riset Counterpoint Research merilis pangsa pasar pengapalan smartphone global. Menurut lembaga riset itu, pengapalan smartphone pada kuartal ini adalah 380 juta unit.
Angka tersebut turun 5 persen dibanding kuartal III-2017. Samsung masih menjadi pemimpin pasar global dengan raihan 19 persen, disusul Huawei 14 persen, dan Apple 12 persen.
Peringkat empat dan lima didominasi vendor asal China, yakni Xiaomi dan Oppo yang sama-sama merengkuh pangsa pasar 9 persen.
Keluar dari lima besar, Vivo membuntuti posisi keenam dengan pangsa pasar 8 persen dan Lenovo 3 persen di posisi ketujuh.
Secara regional, Oppo merajai pangsa pasar Asia. Pangsa pasar Oppo di Asia sebesar 16 persen, disusul Huawei dan Vivo yang sama-sama menggaet pangsa pasar 15 persen. Sementara pangsa pasar Xiaomi sebesar 14 persen, menempatkannya di posisi keempat.
Kabar kurang menyenangkan bagi vendor ponsel asal Korea Selatan, karena Samsung hanya merengkuh pangsa pasar 10 persen di Asia. Namun di Eropa, Samsung menjadi penguasa.
Di benua biru itu, pangsa pasar Samsung sebesar 31 persen. Huawei bercokol di posisi kedua dengan pangsa pasar 22 persen dan disusul Apple 19 persen. Xiaomi, yang notabene pemain baru di Eropa, memiliki pangsa pasar sebesar 4 persen.
Sementara Apple masih menjadi raja di benuanya sendiri. Di Amerika Utara, Apple merebut 39 persen pangsa pasar dan Samsung dengan 26 persen pangsa pasar duduk di nomor dua.
LG masih bertaji di Amerika Utara dengan 17 persen pangsa pasar, menempatkannya di posisi ketiga yang disusul Lenovo dengan pangsa pasar 8 persen seperti dikutip GSM Arena.
Secara keseluruhan, kuartal-III cukup menguntungkan meski terjadi penurunan pengapalan. Samsung baru saja mengumumkan keuntunganya di kuartal ini dengan pendapatan 57,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 834 triliun).
Xiaomi juga mengklaim mengalami peningkatan pendapatan di kuartal-III sebesar 49,1 persen yang diperoleh dari penguatan pasar India.
Sementara Apple, penjualannya cukup datar, namun karena harga jual yang tinggi, kemungkinan masih mednatangkan keuntungan.