Di pertandingan tersebut, secara keseluruhan Gary Kasparov unggul dengan skor 4-2. Kemudian IBM memperbarui kemampuan Deep Blue dan kembali melakukan pertandingan kedua pada bulan Mei 1997. Di pertandingan kedua ini, Deep Blue berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 3,5 – 2,5. Dengan hasil ini, Deep Blue menjadi komputer pertama yang mengalahkan juara dunia bertahan. Kini Deep Blue sudah 'dipensiunkan' dan dipamerkan di Museum Nasional Sejarah Amerika (National Museum of American History), Amerika Serikat.
Komputer Watson Kalahkan Juara Jeopardy
kredit: Flavorwire
Kekalahan manusia terhadap kecerdasan buatan juga terjadi ketika mesin komputer yang diberi nama Watson, mampu mengalahkan dua mantan juara acara kuis TV, Jeopardy. Pada permainan ini, peserta diberi pernyataan berupa jawaban, kemudian mereka diminta membuat pertanyaan yang jawabannya cocok dengan pernyataan yang diberikan.
Watson sendiri telah dilengkapi dengan informasi dari 200 juta halaman ensiklopedia, koran, dan sumber lainnya. Dalam tiga detik, Watson mampu menemukan 100 jawaban yang memungkinkan dan setiap jawaban kemungkinan diuji 100 kali sebelum digunakan. Watson, yang namanya diambil dari nama pendiri IBM yaitu Thomas J. Watson, dibuat oleh tim ilmuwan IBM selama empat tahun dan dirancang untuk dapat menandingi kemampuan manusia dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam bahasa alami (natural language).
Libratus Melawan Empat Pemain Poker Profesional
kredit: Gizmodo
Sejarah juga mencatat bahwa Libratus, sebuah mesin poker dengan teknologi AI, mampu mengalahkan empat pemain poker profesional. Dibuat oleh para peneliti dari Carnegie Mellon University dengan biaya US$1,7 juta, Libratus bertanding melawan para pemain professional, di antaranya adalah Jason Les, Dong Kim, Daniel McAulay, dan Jimmy Chou dalam laga 20 hari.
Meskipun sebelumnya kecerdasan buatan telah berhasil mengalahkan otak manusia dalam beberapa pertandingan, tapi kemenangan Libratus ini terbilang penting, mengingat poker merupakan permainan dengan informasi yang acak dan tidak sempurna.
Untuk membangun Libratus, para peneliti tidak hanya menggunakan satu atau dua kecerdasan buatan, melainkan tiga sekaligus. Lalu, menggunakan metode reinforcement learning yang juga digunakan oleh AlphaGo, Libratus belajar menjadi pemain poker handal dengan bertanding melawan dirinya sendiri.
BioMind Kalahkan Diagnosa 15 Dokter
kredit: LA Times
Kehebatan teknologi AI juga terjadi di bidang kedokteran. Tim riset dari Beijing Tiantan Hospital, berhasil mengembangkan teknologi AI yang diberi nama BioMind. Kecerdasan buatan ini telah diuji coba berkompetisi melawan 15 dokter ternama di Cina dalam mendiagnosis tumor dan memprediksi ekspansi hematoma atau penggumpalan di pembuluh darah. Hasilnya, BioMind mampu melakukan diagnosa dengan benar terhadap 225 kasus dengan tingkat akurasi 87 persen dalam waktu 15 menit. Sementara itu, “lawan” BioMind, yaitu tim 15 dokter tadi, menghasilkan tingkat akurasi 66 persen dalam waktu sekitar 30 menit.
Kemampuan BioMind ini disebut setara dengan kemampun seorang dokter senior dengan tingkat akurasi 90 persen. Dijelaskan bahwa teknologi BioMind AI dilatih dengan mengolah data dari ribuan gambar atau foto hasil diagnosis yang terkait dengan penyakit tersebut, yang merupakan data milik Tiantan Hospital selama 10 tahun.