Operator seluler Smartfren menyatakan tertarik mencaplok blok frekuensi 2.300 MHz eks PT Jasnita Telekomindo yang dikembalikan ke pemerintah beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diutarakan oleh Roberto Saputra selaku Brand Officer Smartfren.
"Ada minat untuk menambah infrasturuktur (dengan mengambil blok eks Jasnita), apalagi sama-sama beroperasi di 2,300 Mhz." katanya.
Smartfren saat ini menggelar layanan seluler 4G LTE di frekuensi 850 MHz dan 2.300 MHz. Di spektrum 2.300 MHz, Smartfren sudah memiliki alokasi lebar pita 30 MHz, ditambah 10 MHz di 850 MHz.
Sebelumnya, bersama dengan PT First Media Tbk. (KBLV) dan PT Internux, PT Jasnita Telekomindo terbelit masalah tunggakan utang biaya hal penggunaan frekuensi 2.300 MHz.
PT First Media Tbk. (KBLV) dan PT Internux coba menawarkan proposal perdamaian dengan janji melunasi tunggakan pada 2020 agar tetap dapat menggunakan bloknya di frekuensi 2.300 MHz.
Namun, PT Jasnita Telekomindo telah memutuskan untuk melepas frekuensi 2.300 MHz sehingga dikembalikan ke pemerintah.
Dengan demikian, blok eks PT Jasnita Telekomindo di 2.300 MHz lowong dan bisa diakuisisi oleh operator lain lewat proses lelang.
"Kami tak bisa bilang pasti, tapi kami bilang interest (tertarik)," jawab Robert saat ditanya ketertarikan sang perusahaan terkait keikutsertaan dalam lelang frekuensi nanti.