Find Us On Social Media :

500 Juta Data Tamu Hotel Marriott Dibobol, Ini Data yang Diambil

By Adam Rizal, Sabtu, 1 Desember 2018 | 17:00 WIB

Ilustrasi Marriot

Kebocoran data pengguna tidak hanya terjadi di media sosial tetapi juga hotel mewah bintang 5 Marriot. Baru-baru ini, hacker sukses meretas 500 juta data tamu Hotel Marriot.

Hacker itu sukes mengakses basis data reservasi tamu di jaringan Starwood. Adapun hotel di jaringan Starwood meliputi W Hotels, St. Regis, Sheraton Hotels & Resorts, Westin Hotels & Resorts, Hotel Element, Aloft Hotels, the Luxyry Collection, Tribute Portfolio, Le Méridien Hotels & Resorts, Four Points by Sheraton, dan Design Hotels.

Marriott sendiri mengetahui kasus kebocoran data itu sejak 8 September.

Marriot pun langsung melakukan investigasi internal terkait serangan siber tersebut. Hasilnya, aksi pembobolan data itu sudah terjadi sejak 2014.

Data-data tamu yang bocor adalah nama, alamat, nomor telepon, email, nomor paspor, tanggal lahir, jenis kelamin, informasi kedatangan dan keberangkatan, hingga nomor kartu kartu kredit berikut tanggal kadaluwarsanya.

"Kami sangat menyesalkan insiden ini terjadi. Kami gagal memenuhi apa yang tamu kami harapan dan apa yang kami harapakan dari diri kami sendiri. Kami aka memetik pelajaran berharga dari kasus ini untuk jadi lebih baik," kata Arne Sorenson (Presiden dan CEO Marriott) dalam pernyataan resminya seperti dikutip Vox.

Marriott juga menyatakan bahwa mereka tidak mengenkripsi informasi penting seperti kartu pembayaran dengan AES-128 atau protokol Advanced Encryption Standard. Mereka mencatat bahwa komponen penting untuk melakukan dekripsi pun telah dicuri hacker.

Saat ini Marriott sedang bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki kasus pembobolan tersebut.

Marriot pun akan mulai mengirim email kepada tamu yang terkena dampak sejak 30 November.

Pihak Marriott akan menawarkan korban akses gratis ke layanan memonitor informasi pribadi mereka.