Warga Kota Semarang, Jawa Tengah kembali dimanjakan dengan aplikasi yang membantu membuang sampah. Ya, warga tinggal klik aplikasi meminta sampah di rumahnya untuk diambil.
Rupilah, nama aplikasi tersebut, dijalankan di smartphone berbasis android. Aplikasi Rupilah buatan, Thalita Nursinta Aulia, mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Rupilah yang kependekan dari pilah sampah jadi rupiah, menyediakan keuntungan bagi warga yang kebingungan membuang sampah rumahnya. Sampah yang dibuang pun juga berpotensi menjadi rupiah.
Layanan ini dibuat atas keprihatinan banyaknya sampah yang berserakan di jalanan Semarang.
Aplikasi rupiah diklaim dapat membantu pengelolaan sampah, karena mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dengan peranan bank sampah.
"Aplikasi ini saya buat setelah saya penelitian di Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Aplikasi ini hanya jadi pemicu agar masyarakat mulai peduli terhadap sampah yang ada di sekitar,” ujarnya.
Dalam fungsinya, Rupilah memanfaatkan bank sampah yang ada di masyarakat. Ada yang berperan sebagai agen dan user dilakukan oleh warga. Agen akan mengambil sampah yang ada di masyarakat.
Masyarakat yang akan membuang sampah tinggal mengklik permintaan. "Masyarakat yang memberi sampahnya kepada agen dapat kompensasi uang tunai maupun digital," katanya.
Thalita menjelaskan, sampah apapun dapat dijual kepada agen. Hanya saja, jenis sampah yang dapat dijual bia aplikasi Rupilah hanyalah sampah non organik.
"Warga dapat menggunakan uang itu untuk membeli pulsa, listrik, dan sebagainya. Jumlah uang yang didapatkan berasal dari berat sampah yang diberikan," tambahnya.
Aplikasi Rupilah dibuat dalam waktu 1 tahun. Dia pun berharap aplikasinya dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk membantu mengurangi sampah yang berserakan di jalanan atau sampah rumah tangga.