Belum juga dirilis, teknologi layar lipat Samsung kabarnya sudah dicuri. Hal ini terungkap dari penyelidikan pihak berwajib Korea Selatan terhadap Toptec.
Toptec sendiri adalah perusahaan China yang berkantor pusat di Gumi, salah satu kota di Korea Selatan. Pihak berwajib Korea Selatan menemukan, Toptec telah mencuri dan menjual blueprint dari flexible OLED edge panel 3D lamination, teknologi yang mendasari teknologi layar lipat Samsung. Blueprint ini kabarnya dijual dengan nilai 15,5 miliar won atau sekitar US$13,8 juta.
Menurut pihak berwajib, pencurian ini berpotensi merugikan Samsung sampai US$130 juta. Apalagi Samsung sudah mengembangkan teknologi layar lipat ini selama enam tahun terakhir.
Pihak Samsung Display sendiri mengaku terkejut akan peristiwa ini. Sementara pihak TopTec menyangkal telah melakukan pencurian teknologi. “Kami telah bekerja sama dengan Samsung selama 26 tahun terakhir” ungkap CEO TopTec, Lee Jae-won. Lee juga menjamin pihaknya akan membantu pihak berwajib untuk menyelidiki peristiwa ini lebih lanjut.
Dalam dakwaan ini, pihak berwajib Korea Selatan tidak menyebut perusahaan yang telah membeli teknologi curian ini. Namun sangkaan mengarah ke BOE, perusahaan China yang saat ini juga sedang getol-getolnya mengembangkan layar lipat.
Layar lipat sendiri akan menjadi andalan Samsung di tengah persaingan pasar smartphone yang semakin ketat. Seperti diungkapkan Samsung di Samsung Developer Conference 2018 awal November kemarin, mereka saat ini sudah siap memproduksi smartphone layar lipat di tahun 2019 ini. Samsung menjanjikan informasi lebih detail tentang smartphone layar lipat di awal 2019 nanti, bersamaan dengan peluncuran Samsung Galaxy S10.
Akan tetapi, keunggulan layar lipat yang jadi andalan Samsung ini bisa buyar jika ada produsen smartphone lain yang mendahului mereka. Tak heran jika pihak berwajib Korea Selatan sangat serius menangani kasus ini.
Atas pencurian ini, pihak berwajib Korea Selatan telah menahan tiga orang, termasuk presiden direktur TopTec, Bang In-bok. Namun dua warga negara China yang berperan sebagai makelar pencurian ini berhasil lolos. Pihak Korea Selatan sudah menghubungi pihak Interpol untuk mengejar para tersangka.