Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyiapkan tiga upaya strategis untuk mendorong pemanfaatan serta perkembangan teknologi digital di Indonesia.
Menkominfo Rudiantara mengatakan pertama pemerintah akan melakukan literasi digital ke masyarakat untuk dapat memilah dan memilih informasi.
"Kita membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk meningkatkan literasi di masyarakat sebab kita punya 260 juta penduduk. Banyak yang konsumsi berbagai macam berita, palsu, benar dan yang campur aduk," katanya seperti dikutip laman resmi Kominfo.
Kedua, pemerintah akan melakukan pencegahan terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya seperti melakukan tindakan pemblokiran maupun pembatasan akses yang kontennya dianggap merugikan publik.
Upaya ketiga adalah melakukan penegakan hukum dengan menindak para pelaku yang membuat konten hoaks atau negatif lainnya.
"Upaya ketiga adalah melakukan penindakan hukum yang bekerja sama dengan pihak kepolisian. Ini paling mendasar untuk memajukan dan mengembangkan teknologi di Indonesia," kata Rudiantara.
Pada kesempatan tersebut Menkominfo juga mengingatkan bahwa teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bisnis. Menurutnya, kalau masyarakat jeli, maka bisnis mereka bisa berkembang jika menggunakan teknologi.
“Pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan produk bisnis yang berkaitan dengan ekonomi digital. Walaupun namanya ekonomi digital, tapi tidak hanya berbicara masalah ekonomi saja tapi juga sosial,” ujar Rudiantara.
Terkait pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung proses bisnis contohnya saat ini telah ada, seperti profesi pengojek yang awalnya konvensional berubah online yang berbasis teknologi.
Kemajuan teknologi digital yang semakin pesat di seluruh negara-negara internasional juga harus diimbangi dengan kapasitas maupun pengetahuan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola serta memanfaatkannya.
“Kita harus siapkan SDM yang mampu bersaing di kancah global. Kalau bukan kita siapa lagi. Secara praktis, teknologi itu memang yang buat dari negara asing, namun dari sisi aplikasi kita yang menciptakan. Jadi jangan sampai kita hanya jadi pasar terus,” kata Rudiantara.
Rudiantara mengungkapkan, selama empat tahun terakhir Indonesia mempunyai 4 startup bergelar unicorn di Indonesia yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Torehan prestasi tersebut menunjukkan Indonesia telah mulai menjadi magnet pertumbuhan dan perkembangan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara serta level global.