Find Us On Social Media :

Sudah Rampung, Pemerintah akan Uji Coba Palapa Ring Indonesia Tengah

By Adam Rizal, Senin, 24 Desember 2018 | 12:00 WIB

Proyek Palapa Ring Indonesia Tengah Sudah Rampung dan Siap Tawarkan Kecepatan Internet 30 Mbps

Proyek Palapa Ring Tengah telah rampung 100 persen. Jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer yang melintasi 17 kabupaten dan kota itu sudah selesai dibangun dan siap diuji coba sebelum mulai dioperasikan penuh.

Kabel serat optik itu diketahui melintasi jalur bebas gempa yang mencakup provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Dari 2995 km panjang kabel optik yang melintas di kawasan tersebut, sepanjang 1.326,22 km diketahui berupa kabel darat dan 1.787,06 km lainnya merupakan kabel laut.

Proyek infrastruktur senilai Rp 1,38 triliun yang dikerjakan oleh PT LEN Telekomunikasi Indonesia itu memungkinkan pengguna mengakses jaringan 4G hingga 30 Mbps. Adapun berdasarkan data Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), hingga saat ini terdapat 23 perusahaan yang menyampaikan minat untuk melakukan uji coba jaringan broadband (pita lebar) 4G ini.

Sayangnya, tak disebutkan siapa saja yang tertarik untuk melakukan uji coba infrastruktur jaringan pita lebar tersebut.

Sebagai informasi, Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.

Sebelumnya, Palapa Ring Paket Barat sudah rampung 100 persen pada bulan Maret 2018. Adapun Palapa Ring Paket Timur, hingga bulan ini telah selesai 88,14%.

Palapa Ring Tengah ini sendiri dikerjakan oleh PT LEN Telekomunikasi Indonesia dan baru rampung setelah memulai tanda tangan kontrak pada tanggal 4 Maret 2016.

Selain menghubungkan seluruh Indonesia dalam jaringan telekomunikasi, pembangunan Palapa Ring ditujukan untuk mengikis gap layanan telekomunikasi guna menyetarakan kecepatan Internet antara Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia.

Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Skema pembayaran yang diterapkan pun bertajuk availability payment.

Skema ini memungkinkan pemerintah bisa memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi.

Dana yang digunakan pemerintah untuk operasional Palapa Ring pun merupakan dana Universal Service Obligation (USO).

Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25 persen setiap kuartalnya.