Find Us On Social Media :

Kini Perusahaan Mulai Percaya Datanya Disimpan dan Dikelola di Cloud

By Adam Rizal, Senin, 24 Desember 2018 | 16:00 WIB

Ilustrasi cloud computing

Banyak perusahaan yang masih ragu menyimpan dan mengelola datanya di cloud karena tidak ada yang dapat menjamin keamanannya.

Padahal, sistem Cloud telah menjadi pilihan utama bagi berbagai perusahaan di dunia karena mereka dapat menghemat anggaran pengelolaan data.

Bahkan, saat ini tercatat seperempat perusahaan dunia telah mempercayakan data-data penting mereka dikelola cloud.

Berdasarkan hasil survey Independent Oracle User Group yang bermitra dengan Amazon Web Services (AWS) terhadap 202 manager data dan IT di Australia, terungkap bahwa setiap 1 dari 4 byte data perusahaan dikelola oleh penyedia cloud publik.

Sementara untuk pembuatan database perusahaan yang baru, hampir setengahnya ternyata dikelola oleh penyedia cloud publik.

"Pada saat yang sama, 2/3 atau sekitar 65 persen responden mengatakan bahwa mereka akan pindah ke pengaturan cloud hybrid dalam 1-2 tahun kedepan," kata survei tersebut seperti dikutip ZDNet.

Survei itu pun mengungkapkan layanan cloud dapat menggantikan fungsi yang ada di perusahaan, bukan mendukung sesuatu atau hal yang baru.

Sebab, 58 persen responden mengindikasikan cloud akan memperbarui atau menggantikan sistem yang ada.

Sementara 41 persen sisanya menyatakan bahwa sistem cloud akan dimanfaatkan untuk menambah fungsional baru di perusahaan mereka.

Terkait arsitektur cloud, 34 persen proyek pada perusahaan dibangun menggunakan model hybrid cloud.

Lalu 33 persen lainnya, dibangun pada database yang seluruhnya menggunakan sarana cloud. Kemudian 23 persen sisanya, terhubung dengan software sebagai aplikasi layanan perusahaan.

Survei itu juga membeberkan, bahwa masalah jaringan dan konektivitas menjadi problem utama yang dihadapi oleh perusahaan yang sedang mengimplementasikan proyek berbasis cloud. Masalah ini menempati posisi teratas dengan persentase mencapai 37 persen.

Kedua, ditempati oleh implementasi dan keahlian pengelolaannya dengan persentase 35 persen. Posisi ketiga dengan persentase yang sama, ditempati oleh masalah performa dari layanan cloud yang digunakan.

Independent Oracle User Group menyatakan bahwa implementasi awal layanan cloud oleh perusahaan-perusahaan di dunia biasanya terdapat pada lingkup luar dari inti bisnis perusahaan, seperti organisasi komunikasi pemasaran.