Dua lembaga riset keamanan online Israel Netive Reshet dan Screensaverz menemukan group WhatsApp menjadi tempat favorit untuk membagikan konten-konten pornografi anak seperti berbagi gambar dan video anak-anak yang mengalami pelecehan seksual.
Riset itu mengungkapkan ada beberapa aplikasi pihak ketiga yang memberikan tautan supaya pegguna bisa bergabung ke dalam group WhatsApp. Group WhatsApp itu memberikan konten-konten dewasa berupa pornografi anak.
Satu group pornografi anak miliki 256 anggota dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan masih aktif hingga awal pekan ini. Hal itu membuktikan WhatsApp sering dikritik karena gagal mencegah penyebaran pornografi anak di aplikasi perpesanan mereka.
Sebelumnya kedua lembaga tersebut menemukan adanya kelompok pornografi anak selama musim panas ini setelah seorang pria menghubungi mereka. Seorang juru bicara WhatsApp mengatakan bahwa mereka tidak mentolelir terhadap kasus pelecehan seksual anak.
"Kami menyebarkan teknologi paling canggih termasuk kecerdasan buatan, untuk memindai foto profil dan gambar dalam konten yang dilaporkan, dan secara aktif melarang akun yang dicurigai berbagi konten keji ini," kata juru bicara WhatsApp seperti dikutip CNET.
WhatsApp juga menanggapi permintaan dari penegak hukum dan melaporkan pelecehan ke pihak yang berwenang. Selain itu, mereka juga melarang sekitar 130.000 akun dalam 10 hari karena melanggar aturannya terhadap pelecehan seksual anak.
Penyebaran pornografi anak memang menjadi masalah serius di dunia internet. Sebelumnya pihak Apple Store (App Store) sempat memblokir layanan Tumblr lantaran Tumblr menyebarkan konten pornografi anak-anak di media sosial tersebut.
Hal ini dibenarkan langsung oleh Tumblr, yang menyatakan bahwa masalah tersebut menjadi sumber kenapa aplikasi mereka dihapus dari App Store beberapa hari lalu.