Find Us On Social Media :

Belajar dari Estonia, Negeri Kecil dengan Pemerintahan Full Digital

By Wisnu Nugroho, Jumat, 28 Desember 2018 | 11:50 WIB

Estonia, negara dengan birokrasi full-digital

Estonia, negara pecahan Rusia dengan penduduk 1,3 juta, kini memiliki sistem yang menjadi impian banyak negara: digitalisasi seluruh aspek birokrasi. Lewat program e-Estonia ini, penduduk Estonia bisa mengurus seluruh dokumen yang mereka butuhkan secara online, mulai dari akta lahir, SIM, sampai membayar pajak.

Program ini mulai bergulir sejak tahun 1997 diawali dengan pembenahan di sektor birokrasi (e-government). Setelah itu, reformasi digital terus mereka lakukan, mulai dari e-Tax, Digital ID, sampai e-Health. Kini, setiap bayi yang lahir akan langsung mendapatkan akte lahir karena sistem rumah sakit terhubung ke sistem kependudukan pemerintah. Sistem digitalisasi ini juga merambah ke sekolah, sehingga orang tua bisa melihat apakah anak mereka telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Masih ada beberapa hal yang belum bisa dilakukan secara online, seperti menikah, cerai, atau jual beli rumah. Namun alasan pembatasan ini bukan karena teknologi, melainkan Pemerintah Estonia menganggap penting bagi orang yang bersangkutan untuk hadir di momen penting seperti itu.

Sejak Awal

Bagian penting dari digitalisasi Estonia ini adalah software yang disebut X-Road. Ini adalah data exchange system yang menghubungkan database dari berbagai instansi. Untuk menjamin keamanannya, data yang keluar dan masuk akan dienkripsi dan dilindungi tanda tangan digital. Pemerintah Estonia juga menjamin transparansi sistem ini, sehingga setiap warga negara bisa mengakses data pribadi mereka di database; termasuk melihat jika ada sebuah instansi pemerintah yang mengakses data pribadi tersebut.

Apa yang dilakukan Estonia ini terbilang mengagumkan jika melihat sejarah mereka. Estonia merdeka dari Rusia pada tahun 1991 dan mengalami kesulitan keuangan. Di tengah kesulitan tersebut, mereka mencari industri yang bisa mendorong ekonomi mereka, dan industri teknologi digital pun menjadi pilihan. “Sebenarnya, industri teknologi digital juga hal baru bagi bangsa kami” ungkap mantan presiden Estonia, Toomas Hendrik Ilves.

Akan tetapi, Estonia langsung serius menggarap sektor ini. Pelajaran komputer diperkenalkan sejak usia dini. Lab komputer diperkenalkan di seluruh sekolah. Inisiatif “melek digital” ini pun kemudian didukung industri perbankan, karena digitalisasi akan menurunkan biaya operasional yang harus dikeluarkan jika harus membuka kantor cabang di pelosok Estonia.

Kini, 99% transaksi perbankan rakyat Estonia terjadi secara online.

Percaya Sistem

Saat ini, 5,9% ekonomi Estonia berasal dari industri digital. Skype, aplikasi instant messaging yang dibeli Microsoft US$8,5 miliar di tahun 2011, adalah produk Estonia. Namun di luar hitung-hitungan ekonomi itu, digitalisasi yang dilakukan Estonia membawa manfaat lain. Yang utama adalah peningkatan efisiensi birokrasi, yang kemudian berefek pada peningkatan kualitas demokrasi.

“Sama seperti di negara lain, rakyat Estonia tidak suka dengan politisi” ungkap Ilves seperti ditulis CBC. “Namun setidaknya mereka memiliki sistem yang andal dan dapat mereka percaya” tambah Ilves.