Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mengaku bangga dengan perkembangan yang dilakukan jejaring sosialnya untuk terus maju selama 2018. Hal tersebut ia ungkapkan melalui postingan rutin tiap akhir tahun di akun Facebook personalnya.
“Saya bangga dengan apa yang kita lakukan selama 2018 dan bersyukur atas orang-orang yang membantu kami mencapai ini,” kata Mark Zuckerberg.
Namun, perlu dicatat bahwa 2018 merupakan tahun di mana Facebook dibanjiri masalah serius. Layanan tersebut lalai dalam melindungi data pribadi pengguna, serta tak mampu menghadang intervensi Rusia dalam mencampuri urusan politik Amerika Serikat.
Belum lagi isu-isu lainnya yang telah mengakar dan tak jua dituntaskan. Misalnya saja terkait konten negatif, penindasan (bullying) secara online, hingga penyebaran hoaks.
Akibatnya, saham Facebook anjlok hingga 19 persen pada Juli 2018 lalu. Beberapa negara pun sempat meminta penjelasan dan tanggung jawab Facebook atas kelalaian yang terjadi.
Terlepas dari semua itu, Mark Zuckerberg tetap mengekspresikan kebanggaannya terhadap Facebook. Ia juga menegaskan bahwa layanannya itu sudah banyak berubah menjadi lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Kami sangat berbeda dengan 2016 atau bahkan tahun lalu. Kini kami lebih dalam dan fokus dalam mencegah hal-hal berbahaya di seluruh platform kami,” katanya.
Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi selama setahun belakangan, normalnya diperlukan waktu bertahun-tahun. Akan tetapi, Facebook mampu menyelesaikannya dengan cepat.
“Secara keseluruhan, kami telah membangun sistem paling maju untuk menyelesaikan berbagai isu. Kami akan terus meningkatkan layanan kami di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya seperti dikutip CNN.
Ia merangkum beberapa upaya yang dilakukan. Facebook, kata dia, telah meningkatkan sistem untuk mencegah intervensi piolitik. Setiap harinya, jutaan akun palsu dibasmi dari Facebook.
Facebook juga bekerja sama dengan lembaga pengecekan fakta (fact-checkers) di seluruh dunia untuk mengidentifikasi informasi yang salah. Ia ingin Facebook lebih transparan dan kembali bisa dipercaya seperti sedia kala.