Find Us On Social Media :

Hacker Kirim Malware untuk Bobol Keamanan Media Cetak Ternama AS

By Adam Rizal, Selasa, 1 Januari 2019 | 15:30 WIB

Hacker Kirim Malware untuk Bobol Keamanan Media Cetak Ternama AS

Serangan siber tidak melihat siapa korbannya. Kali ini serangan siber menyerang percetakan terbesar di Amerika Serikat (AS) sehingga mengganggu pencetakan dan pengiriman sejumlah koran ternama di AS seperti koran Los Angeles Times dan Tribune Publishing Co.

Serangan itu membuat pengiriman koran edisi Sabtu (29/12) The Times, Tribune, Sun dan beberapa surat kabar lainnya yang dicetak di Los Angeles terlambat, berdasarkan laporan The Los Angeles Times.

Tribune Publishing yang terbitannya terganggu antara lain New York Daily News dan Orlando Sentinel, mengatakan mereka mendeteksi malware ini pada Jumat lalu.

Juru bicara Tribune Publishing, Marisa Kollias mengatakan malware menyerang sistem percetakan yang berguna untuk membuat dan menerbitkan koran-koran di semua properti kami".

"Tidak ada informasi kartu kredit pelanggan atau informasi personal lainnya yang diretas," kata Kollias seperti dikutip Reuters.

New York Times dan The West Coast dari Wall Street Journal juga mencetak di tempat tersebut. Tapi, perwakilan koran tersebut tidak memberikan keterangan mengenai peretasan ini.

Kebanyakan pelanggan San Diego Union-Tribune pada Sabtu lalu tidak mendapatkan koran pada hari Sabtu karena virus menginfeksi sistem bisnis perusahaan dan mengganggu penerbitan koran.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan sedang mempelajari kasus tersebut.

"Kami mendapat laporan insiden keamanan yang menyerang beberapa kantor pemberitaan. Kami bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri untuk memahami lebih lanjut situasi ini," kata juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri, Katie Waldman, dalam keterangan resmi.

Sementara itu, perwakilan Federal Bureau of Investigation belum mengeluarkan pernyataan atas kasus ini.

Memang, dalam beberapa tahun belakangan, malware sering dijadikan senjata untuk melumpuhkan berbagai organisasi, mulai dari rumah sakit, bank, hingga institusi pemerintah. Dalam kasus ini, masih belum diketahui apakah pihak berwajib telah dihubungi.