Setelah sukses menarik perhatian industri game beberapa waktu lalu, game DreadOut buatan Indonesia kini diadaptasi menjadi film layar lebar berjudul Dreadout the Movie.
Film tersebut diwujudkan lewat dukungan sponsorship dari Lyto selaku salah satu distributor game online di Indonesia yang belakangan mulai melirik industri perfilman.
"Ini merupakan langkah baru bagi Lyto untuk terlibat langsung dalam sebuah produksi film," ujar Andi Suryanto, CEO Lyto saat ditemui di sebuah acara di Jakarta.
Ketertarikan Lyto untuk mensponsori DreadOut the Movie, lanjut Andi, tak lain karena film tersebut dibuat berdasarkan sebuah video game.
Andi berharap investasi Lyto di DreadOut the Movie bisa menjadi awal untuk kolaborasi berikutnya di dunia perfilman.
Dia juga berharap DreadOut the Movie bisa diterima oleh penonton lokal maupun internasional, mengingat film ini juga akan menyambangi pasaran luar negeri seperti Amerika dan Eropa.
Rahmat Imron, CEO Digital Happiness, pembuat game DreadOut, mengamini harapan Andi. "Saya sangat antusias, akhirnya setelah sekian lama, game DreadOut diangkat ke layar lebar," kata Imron.
"Saya optimis film DreadOut the Movie akan sukses," ujarnya.
Game DreadOut sendiri pertama kali dirilis pada 2014 dan telah tersedia di platform game populer, Steam. YouTuber kondang PiewDiePie sempat mengulas game ini dalam videonya.
Seperti versi game, film DreadOut the Movie bercerita tentang sekumpulan anak SMA yang pergi ke sebuah daerah angker dan menemui berbagai hal mengerikan. Untuk penggarapan ke layar lebar, film adaptasi game ini disutradarai oleh Kimo Stamboel.
Pemainnya antara lain Marsha Aruan, Muhammad Riza Irsyadillah, dan Suzana Sameh. DreadOut the Movie dijadwalkan mulai tayang di sejumlah bioskop di Indonesia pada Kamis, 3 Januari 2019.