Find Us On Social Media :

Meski Ditolak, Go-Jek Indonesia Optimis Bisa Beroperasi di Filipina

By Adam Rizal, Minggu, 13 Januari 2019 | 17:00 WIB

GO-JEK

Go-Jek Indonesia belum menyerah untuk masuk ke pasar Filipina walaupun sempat menemukan hambatan regulasi setempat.

Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan GOJEK, Shinto Nugroho, mengatakan Go-Jek Indonesia terus berdialog dengan pemerintah Filipina.

"Pembicaraan terus berjalan, ini adalah hal bagus, artinya secara prinsip pemerintah Filipina mendukung kehadiran GOJEK," kata Shinto usai pertemuan pengemudi ojek daring dengan presiden di JIExpo Kemayoran.

Belum lama ini, Filipina menolak izin operasi Go-Jek di Filipina karena Velox Technology Philippines Inc, unit bisnis Go-Jek di Filipina tidak bisa memenuhi aturan pemerintah setempat terkait dengan kepemilikan saham oleh asing.

"Go-Jek akan selalu mematuhi dan menghargai peraturan," ujarnya.

Departemen regulasi transportasi darat Filipina Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB) menolak pengajuan anak perusahaan Go-Jek untuk menjadi layanan ride-hailing terbaru di Filipina karena masalah kepemilikan asing.

Konstitusi Filipina membatasi kepemilikan asing hingga 40 persen untuk industri tertentu. Tahun lalu, GOJEK beroperasi di Ho Chi Minh City dan Hanoi, Vietnam dengan nama aplikasi Go-Viet, juga melebarkan sayap di Singapura.

Turun Tangan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Filipina untuk bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut.

"Saya sudah bicara dengan menteri counterpart saya di Filipina tolong bantu, karena saya juga akan bantu kalau misalnya unicorn Filipina mau masuk ke indonesia," ujarnya.

"Kan saling bantu. Kalau kita sesama negara ASEAN tidak saling bantu, itu platform lain, unicorn dari negara lain, dari wilayah lain yang masuk ke ASEAN, rugi kita nanti ASEAN," katanya menambahkan.

Rudiantara mengatakan Indonesia adalah negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara sehingga startup Go-Jek tidak hanya sanggup memperkuat posisi Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

"Platform itu membawa solusi. Kalau kita lihat Manila, lalu lintasnya itu tidak kurang ribet dari Jakarta. Selain membawa solusi, kan bisa juga memberikan manfaat bagi masyarakat di sana," pungkasnya.