Skandal Facebook yang datang bertubi-tubi tahun lalu membuat kekayaan Mark Zuckerberg (CEO Facebook) tergerus drastis. Jumlah kekayaan Zuckerberg tergerus hingga USD 15 miliar atau Rp219 triliun.
Time melaporkan Mark Zuckerberg mengalami kerugian lebih besar ketimbang orang-orang terkaya lainnya lantaran berbagai macam masalah yang menerpa Facebook tahun lalu seperti dikutip Bloomberg. Pasalnya, sebagian besar kekayaan Zuckerberg merupakan saham Facebook, yang dalam setahun terakhir mengalami penurunan harga yang signifikan.
Pada Juli lalu, saham Facebook mencatatkan rekor terburuk dalam sejarah saham AS yaitu jatuh 20 persen. Selain kontroversi politik, Facebook juga memiliki masalah lain terkait pertumbuhan pengguna yang stagnan.
Selain itu Facebook dituduh bertanggung jawab menyebarkan berita palsu yang melibatkan agen Rusia untuk memengaruhi pemilu presiden 2016 di Amerika Serikat.
Kemudian, ada kasus Rohingya dan masalah privasi seperti pengumpulan data profil pengguna lewat aplikasi.
Untungnya, Facebook memiliki Instagram yang merupakan salah satu media sosial terpopuler di kalangan anak muda dan WhatsApp yang menjadi aplikasi pesan sosial terpopuler saat ini.
Meski kehilangan banyak harta, posisi Mark Zuckerberg di jajaran orang terkaya di dunia masih sangat aman. Berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index, harta Zuckerberg mencapai USD 57 miliar (Rp 833 triliun). Kekayaan ini menempatkan Mark Zuckerberg sebagai orang terkaya nomor 6 di dunia.
Sementara, Bloomberg melaporkan pendiri dan CEO Facebook itu jadi orang terkaya ketiga di dunia. Tercatat kekayaan bersih Zuckerberg mencapai USD 81,6 miliar. Kekayaannya itu konon berhasil menggeser kedigdayaan Warren Buffett yang memiliki total kekayaan sebesar USD 373 juta.
Bayar Body Guard
Facebook pun harus menggelontorkan dana USD 10 juta atau sekitar Rp144 miliar selama setahun untuk membayar jasa keamanan guna melindungi Mark Zuckerberg dan keluarganya.
Jadi, Facebook harus mengeluarkan USD27 ribu atau sekitar Rp388 juta perhari.
Hal itu terungkap dalam financial statement Facebook yang diajukan kepada US Securities and Exchange Commission (SEC). Dalam financial statement, Committee menyetujui tunjangan tidak kena pajak sebesar USD 10 juta untuk Zuckerberg guna menutupi biaya tambahan terkait dengan keamanan pribadi dan keluarganya.
"Tunjangan keamanan ini termasuk untuk biaya personel keamanan, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan keamanan di tempat tinggal, serta penggunaan pesawat untuk perjalanan pribadi," tulis financial statement tersebut seperti dikutip Business Insider.
Tahun lalu, Zuckerberg sempat mengunjungi seluruh negara bagian AS untuk memenuhi misi pribadinya. Gara-gara kunjungan ke seluruh negara bagian AS itulah, biaya keamanan Zuck membengkak menjadi USD 7,3 juta atau Rp105 miliar.