Indonesia sangat rawan bencana alam karena posisi geografisnya yang berada di zona Ring of Fire atau cincin api.
Tentunya, ketika bencana alam terjadi seperti tsunami atau gempa bumi dapat melumpuhkan jalur komunikasi seperti keberadaan kabel optik di lautan.
Bagaimana dengan kekuatan Palapa Ring jika terjadi bencana alam di Indonesia ?
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan akses Internet Palapa Ring masih tetap bisa berjalan walaupun jarinngan kabel optik putus.
"Ada kabel optik yang putus dari beberapa operator, itu tidak self healing. Ya, gantinya pakai satelit, itu lama," ucapnya.
"(Kalau Palapa Ring) putus yang dari arah Manado, maka akan muter ke Talaud-Morotai dan lainnya. Itu kenapa disebutnya ring atau cincin karena selalu melingkar, kalau ada kabel putus, dia akan cari jalur yang lainnya," tutur Menkominfo.
Palapa Ring yang merupakan proyek pembangunan tulang punggung serat optik telah menjadi salah satu proyek strategis pemerintah untuk pemerataan akses Internet Indonesia khususnya di daerah pelosok yang enggan dilirik oleh perusahaan telekomunikasi.
Kini proyek Palapa Ring terbagi dalam tiga paket, yaitu Palapa Ring paket barat, Palapa Ring paket tengah, dan Palapa Ring paket timur. Untuk paket barat dan paket tengah sudah beroperasi, sedangkan sisanya ditargetkan dapat rampung dibangun pada kuartal satu tahun ini dan bisa diintegrasikan hingga pertengahan tahun.
"Kami bangun ini (Palapa Ring) untuk masyarakat, pengguna yang nomor satu itu sinyal. Kenapa? kita tidak bicara telepon, kita bciara internet kecepatan tinggi," kata pria yang disapa Chief RA ini.
"Prioritasnya untuk sekolah, puskesmas, kantor desa, kantor pelayanan publik, dan lainnya. Target kami itu pada tahun 2020, tidak ada desa yang tidak punya akses (Internet). Kami akan pasang, paling lambat sampai tahun 2020," pungkasnya.