Find Us On Social Media :

Tolak Huawei, Kanada Pilih Nokia untuk Kerjakan Proyek 5G Rp424 miliar

By Adam Rizal, Selasa, 29 Januari 2019 | 17:00 WIB

Tolak Huawei, Kanada Pilih Nokia untuk Kerjakan Proyek 5G senilai Rp424 Miliar

Kanada menggandeng Nokia untuk mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur 5G dengan nilai kontrak mencapai USD 30 juta atau sekira Rp424 miliar.

Kerjasama itu akan diresmikan oleh Menteri Inovasi Kanada Navdeep Bains, bertemu dengan CEO Nokia, Rajeev Suri dalam ajang World Economic Forum.

Pendanaan Rp424 miliar itu akan mendukung riset teknologi 5G Nokia di Kanada. Kerja sama itu memungkinkan Nokia untuk mengembangkan alat keamanan siber, dengan tujuan melindungi jaringan operator di negara tersebut.

Sebelum menggandeng Nokia, Kanada sempat menjajaki dengan beberapa perusahaan teknologi lainnya termasuk Huawei dan Ericsson.

Namun, Kanada mengeliminasi Huawei di tengah ketegangan dan krisis diplomatik dengan Tiongkok.

Bahkan, Kanada masih mempertimbangkan secara matang untuk memblokir Huawei dari negaranya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu CFO Huawei Meng Wanzhou, ditahan oleh otoritas Kanada atas permintaan pemerintah Amerika Serikat seperti dikutip Bloomberg. Asal tahu saja, tiga dari lima negara yang menjadi rekan Kanada di kelompok intelijensi Five Eyes, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru telah memblokir Huawei.

Utusan China, Lu Shaye telah memperingatkan Kanada jika memutuskan memblokir Huawei dari proyek pengadaan 5G.

Namun, Kanada tampak masih belum terima seorang warga negaranya bernama Robert Lloyd Schellenberg dituntut hukuman mati di Tiongkok.

Pemerintah Kanada juga masih dendam dengan klaim 13 warga negaranya ditahan di Tiongkok sebagai buntut penangkapan bos Huawei pada 1 Desember 2018 di Vancouver.

Penangkapan belasan warga Kanada oleh pemerintah Tiongkok dilakukan dengan alasan mengancam keamanan nasional.