Find Us On Social Media :

Keren! Tiongkok Hasilkan Rata-rata Satu Startup Unicorn setiap 3 Hari

By Adam Rizal, Rabu, 30 Januari 2019 | 16:00 WIB

Keren! Tiongkok Hasilkan Rata-rata Satu Startup Unicorn setiap 3-4 Hari

Perusahaan penelitian Hurun Report yang berbasis di Tiongkok melaporkan ada 97 startup berstatus unicorn yang lahir di Tiongkok pada tahun lalu. Jika dirata-rata, startup unicorn akan lahir setiap 3 atau 4 hari sekali di Tiongkok pada tahun lalu.

Investasi yang digelontorkan 97 startup itu senilai 1,2 triliun yuan atau setara Rp2,5 kuadriliun (kurs 2.086,75).

Saat ini Tiongkok memiliki 286 startup yang menyandang status unicorn dengan total nilai valuasinya mencapai 5 triliun yuan.

Sebagai informasi, unicorn adalah status yang disandang sebuah startup jika valuasinya sudah mencapai USD 1 miliar.

Pencapaian itu cukup mengesankan mengingat kondisi ekonomi global yang melemah dan ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sedang berlangsung.

Startup dengan nilai valuasi tertinggi di Tiongkok saat ini dipegang oleh Ant Financial services yang mengoperasikan Alipay.

Startup yang berafiliasi dengan Alibaba Group Holding itu mempunyai valuasi lebih dari 1 triliun yuan.

Startup dengan valuasi tertinggi kedua di Tiongkok adalah Jinri Toutiao, agregator berita populer di Tiongkok milik ByteDance. Jinri Toutiao memiliki nilai valuasinya 500 miliar yuan.

Sekadar informasi, ByteDance adalah pemilik TikTok yang populer di Indonesia.

Di posisi ketiga, startup dengan nilai valuasi tertinggi di Tiongkok adalah Didi Chuxing. Didi Chuxing sendiri adalah penyedia jasa ride hailing terbesar di Tiongkok dengan nilai valuasinya mencapai 300 miliar yuan.

Selama 2018, sudah ada 24 Unicorn dari Tiongkok yang go public atau melantai di bursa (IPO). Beberapa di antaranya kini menjual sahamnya lebih rendah ketimbang nilai penawarannya di initial public offering (IPO), seperti Xiaomi dan Meituan Dianping.

"Dari 24 unicorn yang melakukan IPO tahun lalu, lebih dari 70 persen di antaranya bisa mengalahkan valuasi pre-IPO, yang menunjukkan minimnya efek bubble dalam valuasi yang ada," kata Ruper Hoogewerf (Chairman dan Chief Researcher Hurun Report) seperti dikutip South China Morning Post.

Sequoia Capital, Tencent Holding, dan IDG adalah tiga investor utama unicorn-unicorn ini. Startup-startup bernilai USD1 miliar dolar ini kebanyakan berdomisili di Beijing, Shanghai, dan Hangzhou, lapor Bloomberg.