Tahun 2019 baru berumur satu bulan, namun startup Indonesia sudah kebanjiran pendanaan. Berdasarkan data e27.co, ada 11 startup Indonesia yang mendapatkan pendanaan sepanjang Januari 2019, dengan nilai total menembus angka US$1,21 miliar atau sekitar Rp.16,9 triliun.
Sebagai perbandingan, nilai pendanaan seluruh Asia Tenggara sepanjang Januari 2019 “hanya” US$1,58 miliar. Artinya dana investor yang mengalir ke startup Indonesia mencapai 77% dari total pendanaan seluruh Asia Tenggara. Di posisi kedua dan ketiga adalah Singapura (US$254 ribu) dan Vietnam (US$113,5 ribu).
Startup Indonesia yang meraih pendanaan terbesar tentu saja Go-Jek. Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim tersebut meraih dana round F sebesar US$920 juta di penghujung Januari 2019 kemarin. Pendanaan yang berasal dari Google, Tencent, dan JD.com tersebut kabarnya akan digunakan Go-Jek untuk meningkatkan penetrasi mereka di pasar Asia Tenggara.
Startup lain yang mendapat pendanaan sepanjang Januari 2019 adalah Warung Pintar. Startup yang dipimpin Agung Bezharie ini memiliki misi menyuntikkan konsep digital ke warung, mulai dari sistem pengorderan, jenis produk, sampai transaksi (Anda bisa melihat profil lengkapnya di sini). Warung Pintar memperoleh pendanaan US$27,5 juta dari berbagai investor, termasuk dari layanan transaksi digital milik Lippo Group, OVO.
Startup lain yang mendapat pendanaan dengan nilai fantastis adalah Fore Coffee. Startup yang didirikan Robin Boe, Jhoni Kusno, dan Elisa Suteja ini memfokuskan bisnisnya pada pengembangan distribusi biji kopi dan jaringan coffee shop. Meski baru berdiri Agustus 2018, Fore Coffee telah memiliki 16 outlet di seputaran Jakarta.
Pada 31 Januari kemarin, mereka mendapatkan pendanaan US$8,5 juta atau sekitar Rp.137 miliar dari East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Venture Partners, dan beberapa angel investor. Dana segar ini akan dimanfaatkan Fore Coffee untuk memperluas offline-to-online experience, termasuk menggunakan teknologi untuk menghasilkan kopi yang enak, murah, dan mudah didapat.
Nama lain yang patut disebut adalah Ajaib. Mereka mendapatkan pendanaan dari SoftBank, Insignia, dan beberapa investor lain dengan nilai US$2,1 juta. Ajaib sendiri adalah startup di area investasi keuangan, di mana pengguna bisa mematok target finansial mereka dan sistem Ajaib akan menentukan jenis investasi yang cocok. Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan tim, utamanya di kebutuhan teknis.
Pendek kata, Januari 2019 adalah awal baik bagi dunia startup di Indonesia.