Saat ini hampir setiap remaja memiliki ponsel untuk saling berkomunikasi, berselancar Internet dan bermain game.
Tentunya, kehadiran ponsel pintar bisa memberikan dampak positif dan negatif bagi kehidupan remaja.
Baru-baru ini, seorang remaja asal India yang berusia 18 tahun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Aksi nekat itu disebabkan kedua orang tuanya tidak membelikan ponsel mahal untuk bisa memainkan game PUBG yang sedang booming di India.
Awalnya, remaja yang tinggal di Nehru Nagar, Mumbai, India ingin dibelikan smartphone baru supaya bisa lebih lancar memainkan game PUBG. Namun, ia meminta ponsel premium yang dibanderol sekitar 37 ribu rupee atau Rp7,2 juta.
Keluarganya pun tidak mau membelikannya karena banderolnya yang terlalu mahal dan hanya ingin membelikan ponsel di bawah 20 ribu rupee.
Setelah tahu keinginannya ditolak, remaja itu pun langsung bertengkar hebat dan kecewa berat. Kemudian, ia bunuh diri di dapur dengan gantung diri seperti dikutip Gadgets 360.
Saat ini banyak remaja di India yang hobi berat main PUBG. Sebelumnya, juga di Mumbai, seorang bocah 11 tahun datang ke pengadilan tinggi di sana untuk meminta pemblokiran game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) di India.
Ahad Nizam, nama bocah itu, mendaftarkan petisi itu melalui ibunya, dan menyebut game itu mempromosikan kekerasan, agresi, dan cyber bullying.
Dalam petisi itu, ia meminta pengadilan untuk meneruskan permintaannya itu ke pemerintahan Maharashtra agar game itu bisa diblokir.
"Petisi itu juga meminta pemerintah pusat untuk membentuk Komisi Tinjauan Etika Online untuk melakukan pengecekan secara berkala terhadap konten online yang menjurus ke kekerasan semacam ini," ujar pengacara Tanveer Nizam