Find Us On Social Media :

Qlue Dapat Suntikan Dana dari MDI dan GDP Venture, Berapa Jumlahnya?

By Rafki Fachrizal, Sabtu, 9 Februari 2019 | 17:27 WIB

Ilustrasi Qlue

Qlue resmi mengumumkan bahwa telah mendapatkan suntikan dana segar dari Global Digital Prima (GDP) Venture dan Venture Capital (VC) milik Telkom, yaitu MDI Ventures.

Rama Raditya selaku Founder dan CEO Qlue, mengatakan bahwa suntikan dana ini akan digunakan untuk merekrut para ahli di bidang teknologi dan bisnis untuk mengembangkan produk Artificial Intelligence (AI) dan The Internet of Things (IoT).

“Harapannya, Qlue dapat meningkatkan semua layanan solusi smart city yang ditawarkan. Suntikan dana ini juga menutup ronde pendanaan Series A yang sudah dimulai Qlue sejak tahun 2017,” ujar Rama.

Tidak diberitahukan berapa dana yang disuntik ke dalam Qlue, namun suntikan dana dari Telkom tersebut diharapkan akan memberikan sisi strategis sinergi di dalam pemerintahan dan BUMN Indonesia.

Sejak 2016, Qlue telah menawarkan solusi kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar warga. Warga kota menjadi semakin mudah untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada pemerintah dengan menggunakan aplikasi di smartphone.

Sepanjang 2018, sebanyak 102.594 laporan disampaikan oleh warga DKI Jakarta melalui aplikasi Qlue dengan lebih dari 82% telah ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Qlue berperan dalam meningkatkan kepercayaan warga DKI Jakarta terhadap pemerintahnya sebanyak 47% dan meningkatkan performa pemerintah sebesar 61,4 %.

Hal ini membuat aplikasi karya anak negeri ini mendapat penghargaan pada perlombaan Global Smart Cities Contest yang digelar The World’s Smart Cities Organizations (WSCO) di London awal Oktober tahun lalu untuk kategori Best Mobility Project.

Qlue terus berupaya membangun ekosistem smart city terbesar di Indonesia dengan meningkatkan layanan solusi smart city untuk pengembang perumahan, apartemen, kepolisian, jalan tol, pusat perbelanjaan, kawasan industri dan mitra bisnis lainnya melalui inovasi teknologi Computer Vision seperti: Face Recognition (FR), License Plate Recognition (LPR), Street Analysis dan People Counting.

“Misi kami sejak awal adalah untuk mengakselerasi perubahan positif di dunia, dan kami ingin bersinergi sebanyak-banyaknya dengan mitra usaha yang memiliki kesamaan misi. Telkom akan banyak membantu kami untuk memperkuat skalabilitas di dalam pemerintahan dan BUMN agar solusi kami bisa memberikan dampak positif bagi transformasi digital di Indonesia sesuai arahan pemerintah menuju Industri 4.0,” ungkap Rama.

“Sedangkan GDP Venture, sudah sejak lama membantu kami dalam membangun bisnis Qlue agar lebih maju dan berkelanjutan. Kami sangat terhormat dan bersyukur dapat menjalin kerja sama dengan MDI Ventures, GDP Venture dan Prasetia dalam perjalanan kami memberikan kemajuan bagi Indonesia”.

Sementara itu, GDP Venture yang merupakan salah satu perusahaan pendanaan terbesar di Indonesia yang memiliki banyak pendanaan startup seperti Kaskus, Kumparan, GOJEK, Blibli, Tiket.com, Dailysocial, IDN Media dan lainnya, meyakini bahwa dengan berinvestasi kepada Qlue sesuai dengan visi dan tujuan mereka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami percaya di era teknologi ini seluruh warga dapat dan harus berpartisipasi aktif bersama dengan pemerintah ataupun pengelola kawasan dalam membentuk masyarakat dan negara yang madani. Qlue melalui solusi smart city juga memiliki visi dan misi yang sama, mereka mampu terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar, bukan hanya untuk pemerintahan namun juga korporasi,” ujar Martin Hartono selaku CEO GDP Venture

“Kemampuan Qlue untuk menyediakan command center dan pengelolaan smart city berbasis teknologi dan data merupakan salah satu pilar penting menuju masa depan bangsa Indonesia. Kami bangga dapat turut serta mendukung Qlue yang memiliki visi dan misi bukan saja untuk perkembangan ekosistem digital teknologi Indonesia tetapi juga mengembangkan suatu aplikasi yang sangat bermanfaat untuk bangsa Indonesia”, tambah Martin.