Nilai pasar e-commerce diprediksi mencapai 65 miliar dolar AS (Rp948 triliun) Indonesia pada tahun 2022.
Tentunya, pencapaian itu dapat terwujud jika para pelaku industri e-commerce di Indonesia mampu menjawab tiga tantangan ini.
Ada tiga tantangan utama yang harus dihadapi pelaku industri e-commerce khususnya sektor barang konsumen yang bergerak cepat (fast-moving consumer goods/FMCG), di Indonesia ke depan yaitu sumber daya manusia dan finansial, menjamurnya marketplace, serta data konsumen.
"Bisnis FMCG banyak yang kesulitan membangun keterampilan baru karena keterbatasan sumber daya manusia dan finansial," kata Brian Marshal, CEO penyedia layanan solusi e-commerce, SIRCLO.
Misalnya, ketika usaha ritel hendak beralih ke kanal penjualan digital, maka perusahaan membutuhkan karyawan yang memahami infrastruktur informatika dan teknologi. Padahal, tidak semua pelaku usaha memiliki modal dan pembiayaan untuk merekrut karyawan secara permanen.
Tantangan kedua, kehadiran kanal penjualan online, mulai dari website sendiri hingga platform marketplace, akan membuat banyak brand kewalahan menjalankan tugas-tugas administratif.
"Penjual harus selalu siap sedia untuk membalas pesan satu per satu, menjawab komplain, atau mengecek stok secara manual. Pekerjaan repetitif ini menjadi beban yang mengonsumsi banyak waktu karyawan," ujarnya.
Tantangan ketiga, para pelaku usaha harus bisa memanfaatkan kompilasi data tentang konsumen supaya bisa memaksimalkan strategi penjualannya di berbagai platform digital.
Dengan mengakses data konsumen, para pelaku bisnis FMCG bisa membuat kampanye atau promosi yang sesuai. Data dan fakta tersebut menjadi kunci penting dalam memahami preferensi konsumen dan menawarkan barang atau produk yang sesuai kebutuhan mereka.
Tantangan-tantangan itu lah yang mendorong Brian Marshal mencetuskan ide untuk mendirikan SIRCLO Commerce.
"Kami ingin membantu para pelaku usaha FMCG untuk memanfaatkan sistem yang efisien dan lebih terjangkau. Dengan begitu, mereka dapat menekan biaya operasional dan mendorong pertumbuhan transaksi," jelasnya.
Karena itu, pelaku usaha dan karyawan inti perusahaan dapat berfokus untuk melakukan keahlian mereka, yaitu inovasi produk. Sistem otomatis dari SIRCLO sangat menghemat waktu dan tenaga, agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lebih lancar dan efisien.