Find Us On Social Media :

AXA Implementasikan Robot AI untuk Kerjakan Tugas-tugas Administrasi

By Liana Threestayanti, Rabu, 13 Februari 2019 | 13:00 WIB

Harry, Bert, dan Lenny telah bekerja di AXA sejak tahun lalu. Dan ketiganya ditargetkan dapat memangkas lebih dari 18.000 jam kerja karyawan. Siapakah mereka?

Ketiganya adalah robot berupa software yang diimplementasikan oleh perusahaan asuransi AXA untuk mengambil alih pekerjaan yang sifatnya repetitif dan mendorong karyawan untuk lebih banyak melakukan pekerjaan yang bersifat analisis.  

Harry bekerja di bagian klaim Customer Property sejak bulan Juni 2018. Sedangkan Bert dan Lenny yang bergabung akhir tahun lalu ditempatkan dalam tim Commercial Property dan tim Liability.

Menurut AXA, ketiga AI assisstant ini dirancang untuk melakukan pekerjaan administrasi yang sifatnya berulang-ulang atau repetitif, misalnya membaca korespondensi pelanggan dan mencocokannya dengan informasi pribadi pelanggan. Tugas ini dapat dikerjakan Harry, Bert, atau Lenny dalam waktu 42 detik. Bila dikerjakan oleh manusia, proses itu membutuhkan waktu sekitar empat menit.

Tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang, kehadiran robot AI di AXA tidak sampai memicu PHK. Bahkan para karyawan menyambut Harry, Bert, dan Lenny dengan tangan terbuka karena kehadiran ketiganya membuat para karyawan dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang lebih menarik dan menantang, misalnya analisis.

Puas dengan hasil kerja ketiganya, AXA berencana memperluas peran software artificial intelligence dalam pekerjaan administrasi lainnya. Robot bernama Como akan segera bertugas di bagian commercial motor.

“Robot-robot ini disambut hangat oleh rekan kerjanya dan kami sedang menyiapkan tugas-tugas baru untuk mereka, termasuk di area-area lain dalam bisnis yang mungkin bisa menggunakan AI,” ucap Waseem Malik, Executive Managing Director, Claims, AXA UK seperti dikutip dari situs web ComputerWeekly.com.

Melihat potensi besar AI, terutama dalam mengotomatisasi proses dan meningkatkan kualitas layanan, perusahaan penyedia layanan keuangan diperkirakan akan meningkatkan investasi untuk AI. Sebuah laporan dari konsultan manajemen layanan keuangan Opimas, investasi tersebut akan meningkat sebesar 75 persen, dari US$1,5 miliar di tahun 2017 menjadi US$2,8 miliar di tahun 2021.