Find Us On Social Media :

Langgar Kebijakan Sendiri, Twitter Simpan DM Tweet Penggunanya

By Adam Rizal, Senin, 18 Februari 2019 | 14:00 WIB

Ilustrasi Twitter

Privasi merupakan masalah yang serius di dalam media sosial, karena sulit untuk memastikan apakah perusahaan pemilik media sosial tersebut menepati janjinya untuk tidak melanggarnya.

Beberapa kasus pelanggaran privasi yang serius juga sempat terjadi belakangan ini, terutama pada media sosial raksasa seperti Facebook.

Ternyata, Twitter juga melalaikan masalah privasi ini, terbukti dengan ditemukannya rekaman DM dan Tweet dari akun yang telah dihapus bertahun-tahun lalu di dalam servernya.

Adanya rekaman tersebut ditemukan oleh peneliti keamanan Karan Saini. Hal itu merupakan masalah pelik karena Twitter memiliki kebijakan untuk menghapus pesan yang terekam di dalam media sosialnya ketika kamu menghapus akun setelah 30 hari.

Itu sebabnya ketika kamu menghapus akun dan ingin kembali menggunakannya, Twitter hanya memberikan tenggang waktu selama 30 hari untuk bisa mengembalikannya seperti semula.

Ada kebijakan untuk menyimpan data untuk keperluan memeriksaan oleh pihak berwajib ketika terjadi kejahatan, tetapi itu pun hanya berlaku selama 90 hari.

Data dari akun yang ditemukan oleh Karan telah berumur lebih dari dua tahun, yaitu Twitter yang dihapus pada Maret 2016.

Lebih parahnya lagi, pesan yang ditemukannya juga ada yang berasal dari pesan yang dihapus atau dihapus oleh orang yang kamu ajak chat.

Tampaknya, pesan tersebut masih ada di sana karena adanya masalah teknis fungsional, bukan ancaman keamanan.

Sebelumnya, Twitter akan menghapus pesan DM dari inbox milikmu dan juga inbox orang yang kamu ajak chat; sekarang hanya inbox milikmu saja yang dihapus seperti dikutip Tech Crunch.

Karena itu, bisa jadi Twitter sendiri tidak mengetahui adanya masalah teknis tersebut dan baru terungkap sekarang.

Meskipun demikian, tetap saja masalah ini bisa digolongkan ke dalam masalah pelanggaran privasi karena adanya akses untuk melihat pesanmu tanpa izin.

Menanggapi masalah ini, juru bicara dari Twitter mengatakan pihaknya akan memeriksa masalah ini untuk memahami akar masalahnya.