Xiaomi dan Honor masuk dalam jejeran lima besar (Top 5) vendor teratas di China saat ini. Tak heran jika persaingan antar kedua perusahaan cukup kuat.
Namun, persaingan itu mengalir terlalu jauh pasca Presiden Xiaomi untuk merek “ Redmi”, Lu Weibing, merespons unggahan promosi Honor V20 dengan nada sindiran.
Lu Weibing mempertanyakan fungsi dan kredibilitas dari fitur “smart slimming” pada kamera Honor V20.
Fitur itu memungkinkan pengguna tampak lebih ramping dalam foto. Seorang eksekutif Honor pun nimbrung dalam obrolan yang berlangsung di media sosial Weibo tersebut.
Ia menganjurkan Lu Weibing untuk membeli Honor V20 agar bisa merasakan langsung kehebatan smart slimming.
Beberapa saat setelahnya, eksekutif Honor yang lain ikut masuk ke dalam diskusi dan menjelaskan bahwa fitur smart slimming dimungkinkan sensor Time of Flight (ToF).
Fitur kemudian mengombinasikan teknologi software dan hardwere untuk identifikasi yang mendalam (deep sensing), sebagaimana dihimpun Gizmochina.
Sebelumnya, Lu Weibing sempat melontarkan pernyataan tegas bahwa Xiaomi menganggap teknologi ToF sebagai tipuan, yang digunakan untuk membodoh-bodohi pengguna dan membuat mereka rela menghabiskan duit.
Namun, harus diakui bahwa prinsip dan konsep smart slimming berbasis identifikasi 3D pada lini Honor mirip dengan AI Beauty pada ponsel-ponsel Xiaomi.
Dengan begitu, sulit untuk melihat di mana dasar argumentasi perdebatan kedua pihak. Saat ini “perang” di Weibo antar perusahaan tak lagi eksis. Honor menghapus poster promosi yang menjadi titik mula obrolan saling serang tersebut.