Smartphone high-end terbaru dari Samsung, Galaxy S10 dan Galaxy S10+ dibanderol mulai Rp 13 juta hingga Rp 24 juta untuk varian-varian yang dijual di Indonesia.
Kisaran harga tersebut boleh dibilang makin mahal dibandingkan Galaxy S9 dan Galaxy S9+ sebelumnya yang dijual mulai Rp 11,5 juta hingga Rp 14,5 juta pada saat rilis perdana di pasaran Tanah Air.
Kendati demikian, Head of IT & Mobile Business Samsung Electronics Indonesia Denny Galant justru meyakini Galaxy S10 Dan Galaxy S10+ bakal lebih laku dibandingkan produk terdahulu.
"Kami yakin sekali prestasi pre-order-nya akan lebih banyak dari Galaxy S9. Selain modelnya lebih banyak, untuk gimmick juga lebih banyak," ujar Denny.
"Gimmick" yang dimaksud Denny adalah iming-iming bonus yang dijanjikan Samsung untuk para pemesan Galaxy S10 pada masa pre-order mulai tanggal 22-28 Februari 2019.
Pemesan Galaxy S10 seharga Rp 13 juta akan mendapat Smart TV Samsung 32 inci, sementara pemesan Galaxy S10 Plus seharga Rp 14 juta hingga Rp 24 juta akan mendapatkan bundling Galaxy Watch 42mm.
Selain Galaxy S10 dan S10 Plus, Samsung turut merilis model ketiga bernama Galaxy S10e yang dibanderol Rp 10,5 juta. Bonus pre-order untuk model Galaxy S10 termurah ini adalah earphone wireless Galaxy Buds.
Meskipun relatif makin mahal dari tahun ke tahun, Denny mengklaim konsumen tetap menyambut baik smartphone seri Galaxy S dari Samsung.
Hal ini, lanjutnya, bisa dilihat dari pangsa Samsung di pasaran smartphone premium Indonesia yang cenderung tumbuh.
Ponsel ketegori "premium" di sini didefinisikan sebagai perangkat dengan kisaran harga Rp 9 juta ke atas.
"Terakhir, tahun 2018, pangsa pasar Samsung di segmen ponsel premium Indonesia mencapai 68 persen. Naik 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, " kata Denny.