Find Us On Social Media :

Orang Indonesia Doyan Belanja Online Tapi Bayarnya Lewat ATM

By Adam Rizal, Sabtu, 2 Maret 2019 | 18:00 WIB

Ilustrasi belanja online ketika bulan Ramadan

Perusahaan riset pasar Ipsos mengungkapkan masyarakat Indonesia masih mengadopsi pola pikir manual untuk pembayaran transaksi belanja online.

Ipsos mencatat 26 persen responden lebih mengandalkan metode pembayaran transfer ATM saat belanja online.

Managing director Ipsos Suprapto Tan mengatakan perilaku belanja masyarakat Indonesia sangat unik karena melakukan transaksi digital tetapi sistem pembayarannya masih kuno.

"Yang menarik di sini walaupun secara pertumbuhan e-commerce tumbuh triple digit dalam lima tahun, tapi konsumen pola pikirnya (pembayaran) masih konservatif," kata Suprapto dalam acara bertajuk "E-Commerce 4.0 - What's Next".

Ipsos mencatat saat ini baru 19 persen responden yang melakukan pembayaran melalui mobile banking dan 15 persen responden membayar transaksi daring melaluisupermarket.

"Mereka bayar di Indomaret atau Alfamart. Kami sebut ini over the counter. Ada 15 persen," ucapnya.

Survei ini dilakukan kepada seribu responden melalui online panel Ipsos pada 27 Desember 2018 hingga 11 Januari 2019. Responden merupakan orang-orang yang kerap melakukan belanja online.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Yustinus Prastowo mengatakan minimnya penggunaan pembayaran online merupakan hal yang cukup ironis di era digital.

Pemerintah harus bisa membangun infrastruktur gerbang pembayaran yang mumpuni agar mau dan bisa melakukan pembayaran online dengan mudah.

"Ini merupakan tanggung jawab pemerintah untuk mencari cara bagaimana masyarakat memanfaatkan Internet dalam melakukan pembayaran. Ironis sudah belanja online bayarnya masih transfer karena tidak ada platform. Nah ini tantangan bagi pemerintah," tutur Yustinus.