Perkembangan jaringan internet seluler 5G dipercaya akan berpengaruh besar pada industri teknologi, salah satunya untuk video game.
Format video game berbasis realitas virtual alias "Virtual Reality" (VR) diramalkan akan semakin menjamur.
"Jaringan 5G akan menjadi game changer. Bahkan jaringan ini bisa membuat sebuah 'dunia' yang baru," kata Vice President NetEase Group, Hu Ziheng.
"Kecepatan jaringan 5G akan memicu banyaknya game dengan bentuk yang baru. Produsen akan lebih memilih cloud gaming, ketimbang menjual disk. Karenanya, game Virtual Reality akan semakin nyata," ucapnya.
Pasalnya, jaringan 5G memungkinkan kecepatan streaming pada cloud gaming semakin mumpuni.
Para pemain tidak perlu mengeluarkan uang besar untuk membuat atau membeli konsol dengan spesifikasi yang tinggi.
"Dengan begitu, semua komputasi yang berat akan menggunakan cloud. Ini juga bisa memangkas cost untuk membuat atau membeli konsol. Sehingga konsol Virtual Reality yang lebih murah dan lebih bagus dimainkan akan semakin melejit," ujarnya.
Selama ini, kata Ziheng, jaringan 5G masih dalam tahap penyempurnaan. Berbarengan dengan itu, para pengembang game sudah menyiapkan diri agar tak tertinggal dengan perkembangan zaman.
Selain mengubah industri video game dalam hal pengalaman bermain, monetisasi bisninya pun digadang-gadang bakal bergeser.
"Besar kemungkinan ke depannya para pecinta game hanya akan bisa membeli game secara online. Mereka akan memainkannya dengan streaming. Sehingga, pembuat konsol pun bisa memangkas biaya produksi untuk membuat perangkatnya," kata Ziheng.
"Lagi-lagi prediksi saya, dengan kondisi seperti ini, game Virtual Reality yang grafisnya semakin nyata, akan terus mendominasi," ia memungkasi