Huawei dan Samsung sama-sama telah merilis hape lipat pertama mereka. Kedua brand ini sendiri seolah-olah bersaing satu sama lain untuk membuktikan dirinya lah yang terbaik.
Hal ini bisa dilihat dari Huawei yang langsung merilis hape lipat mereka setelah beberapa hari Samsung merilis hape lipatnya. Tak hanya sampai disitu, perang antara Samsung dan Huawei pun bisa dibilang terus berlanjut.
Bahkan CEO Huawei hingga buka suara tentang hape lipat dari Samsung. Dikutip dari GSM Arena, Richard Yu selaku CEO Huawei mengatakan bahwa desain dari Samsung Galaxy Fold terlihat buruk.
Menurut Richard, Samsung Galaxy Fold akan dengan mudah dikenali dengan desainnya yang terlihat buruk.
Galaxy Fold
Ponsel layar lipat itu memiliki dua layar yaitu layar bagian depan berukuran 4,6 inci dan layar Infinity Flex di bagian belakang yang berukuran 7,3 inci.
"Supaya bisa dilipat, kami menggunakan sistem engsel baru yang bahkan kamu tidak bisa melihatnya," kata Justin Denison (SVP of Product Marketing).
Samsung Galaxy Fold hadir dalam empat varian warna, yakni biru, silver, hitam dan hijau. Perangkat ini dipastikan dapat melakukan multitasking dengan menjalankan tiga aplikasi sekaligus di perangkat.
Samsung menggunakan sistem kontinuitas aplikasi untuk menyesuaikan saat berpindah antara mode tablet dan ponsel. Aplikasi seperti WhatsApp, Microsoft Office, dan YouTube semuanya telah dioptimalkan untuk tampilan dan mode baru.
Samsung pun telah bekerja dengan Google untuk memastikan Android sepenuhnya mendukung tampilan ini.
Galayx Fold memiliki prosesor dengan fabrikasi 7 nm, RAM 12 GB dan memori internalnya 512 GB.
Samsung akan menjual Galaxy Fold pada 16 April 2019 dengan banderol USD1.980 atau Rp 27,8 juta.