Palo Alto Networks menghadirkan penyempurnaan-penyempurnaan signifikan yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan kecanggihan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk mentransformasi strategi pengelolaan sistem keamanan di masa depan.
Lee Klarich (Chief Product Officer Palo Alto Networks) mengatakan produk keamanan terpisah-pisah yang tersedia saat ini dapat membuka celah bagi timbulnya ketidakakurasian dan konflik atas data pada sebuah sistem keamanan.
“Solusi yang tepat adalah dengan menerapkan sistem pencegahan terhadap serangan siber dan dilengkapi dengan teknologi AI sekaligus machine learning agar dapat melakukan pendeteksian terhadap setiap ancaman keamanan dan meresponsnya dalam waktu yang sesingkat mungkin," katanya dalam siaran persnya.
Cortex adalah platform keamanan terbuka dan terintegrasi pertama di industri yang berbasis AI. Cortex menjadi sebuah evolusi penting dari Application Framework yang dirancang untuk menyederhanakan penerapan sistem keamanan siber dan meningkatkan hasil analisa.
Cortex menjadikan tim security operation mampu mempercepat analisis set data yang besar. Pelanggan dapat menyimpan dan menganalisa sejumlah besar data secara aman dan terjamin privasinya yang dinormalisasi untuk kecanggihan AI dan machine learning yang mampu menemukan berbagai ancaman dan mengorkestrasi respon dengan cepat.
Cortex XDR adalah produk pertama yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendeteksian, investigasi, dan merespons dan mampu mengintegrasikan data baik dari jaringan, endpoint, dan cloud secara mendasar.
Cortex XDR mampu melakukan antisipasi terhadap ancaman-ancaman dengan menggunakan analitik berbasis perilaku, mempercepat proses investigasi melalui teknologi otomasi, dan menghentikan serangan sebelum terjadi kerusakan melalui integrasi yang kuat dengan enforcement points yang sudah terimplementasi.
Traps 6.0 sebagai sensor data collection terunggul untuk Cortex Data Lake, mengumpulkan data keamanan endpoint paling komprehensif di industri. Pengimplementasian Cortex XDR dapat dibarengi juga dengan implementasi software agen Traps.
Dengan demikian, pondasi keamanan siber di infrastruktur digital yang ada akan makin tangguh karena telah diperkuat dengan strategi pendeteksian dan respons dalam satu software agen Traps yang sama.