Analis KGI Securities, Ming-Chi Kuo merevisi estimasinya terhadap pengiriman Galaxy S10. Estimasi Kuo berubah dari awalnya 30 juga atau 35 juta, kini meningkat ke kisaran 40 juta atau 45 juta.
Kuo, yang juga kerap meramalkan penjualan iPhone, mengatakan bahwa ada empat hal yang mendasari perubahan estimasinya.
Keempat hal itu adalah pandangan pasar terhadap penjualan smartphone high-end, spesifikasi yang berbeda dengan iPhone, program trade-in, dan permintaan kuat di China.
Menurut Kuo, Galaxy S10 mengusung serangkaian fitur yang saat ini belum tersedia di pesaingnya, iPhone.
Di antaranya adalah fitur pemindai sidik jari ultrasonik, tiga kamera belakang, dan power sharing secara nirkabel.
Bulan lalu, Kuo menyampaikan prediksinya di depan para investor bahwa lini iPhone 2019 mendatang akan mulai dibekali fitur mirip power sharing atau pengisi daya nirkabel bilateral dan susunan tiga kamera.
Namun, Galaxy S10 lebih dulu mengamankan kesempatan dari kekurangan iPhone saat ini yang belum mendukung fitur-fitur tersebut. Untuk pemindai sidik jari ultrasonik, kemungkinan tidak akan diikuti Apple.
Apple akan lebih percaya diri menggunakan fitur Face ID yang diperkenalkan melalui iPhone X tahun 2017 lalu. Di sisi lain, Galaxy S10 menawarkan keduanya, yakni fitur pengenal wajah (2D) untuk membuka kunci sekaligus sensor pembaca sidik jari berteknologi ultrasonik.
Inilah yang disebut Kuo menjadi nilai tambah Galaxy S10 ketimbang iPhone seperti dirangkum 9to5Mac.
Kuo menambahkan bahwa adopsi modul tiga kamera yang kemungkinan dipatrikan di lini iPhone 2019 mendatang akan mendatangkan keuntungan bagi pemasok kamera yakni O-Film. Hal ini seakan mebenarkan rumor yang berkembang setahun belakangan bahwa Apple akan memasangkan modul triple-camera di punggung iPhone.
Kuo juga mengatakan bahwa performa Galaxy S10 yang melampaui ekspektasi di China juga menguatkan prediksinya.
Nasib berbeda dialami Apple. Beberapa waktu lalu, Apple sempat mengoreksi target pendapatan kuartal I-2019 yang menurun akibat performa buruknya di Negeri Tirai Bambu. Dengan demikian, Apple harus berusaha sekuat tenaga untuk tetap meningkatkan performanya di China, sementara Samsung dengan Galaxy S10 mulai menekan pertumbuhannya di sana.
Kendati demikian, Apple bukanlah satu-satunya pesaing Samsung. Vendor Korea Selatan itu harus mendapat perlawanan dari vendor tuan rumah, Huawei yang berambisi menggeser posisi Samsung sebagai juara bertahan vendor smartphone terbesar di dunia.