Upaya Google untuk menggoyahkan WhatsApp dan Facebook Messenger harus berakhir dengan kegagalan.
Google Allo, aplikasi chatting yang dirilis pada 2016 lalu akan ditutup hari ini.
Google Allo ditutup lantaran aplikasi ini tidak memenuhi harapan dan mendapat sambutan yang minim dari pengguna.
Pada Desember 2018 lalu, Google juga menyatakan telah menghentikan kucuran dana untuk membiayai pengembangan Allo.
Selain itu, Google juga kini tengah mengembangkan aplikasi Messages, yang tak lain merupakan aplikasi Android untuk SMS, MMS, dan chatting. Alhasil, Google ke depan akan lebih fokus untuk mengembangkan Messages ini.
"Awal tahun 2019 ini, kami menghentikan investasi di Allo dan membawa beberapa fitur andalan layanan tersebut ke Messages," tulis Google dalam blog resminya pada Desember 2018 lalu seperti dikutip The Verge.
Para pengguna pun disarankan untuk segera mem-backup riwayat percakapan di Allo. Dengan mem-backup riwayat percakapan, para pengguna nantinya bisa mengunduh semua media, seperti gambar maupun video dalam format zip.
Google Allo sendiri pertama kali diumumkan dalam perhelatan Google I/O pada Mei 2016.
Aplikasi ini hadir untuk pengguna Android dan iOS pada pertengahan 2016. Sesaat setelah dirilis, Google Allo sempat mendapat kritikan pedas dari mantan pegawai NSA, Edward Snowden.
Snowden kala itu menganjurkan setiap orang agar tidak menggunakan aplikasi tersebut. Pasalnya menurut Snowden, Allo merekam semua pesan dan riwayat percakapan yang dibuat oleh pengguna dan menggunakan data tersebut untuk mengembangkan Allo.
Memang, salah satu fitur pada Google Allo memungkinkan pengguna untuk bercakap-cakap dengan Google Assistant.
Pesan pengguna yang disimpan digunakan untuk mengembangkan Google Assistant agar bisa menjawab dengan lebih pintar.