Find Us On Social Media :

Yuk Ngobrol Soal AI dengan Rinna, Si Chatbot Pintar Buatan Microsoft

By Liana Threestayanti, Rabu, 13 Maret 2019 | 14:00 WIB

Rinna, si chatbot pintar yang dikembangkan Microsoft untuk belajar AI.

Baru tiga bulan bergabung di Line Chat, Rinna sudah memiliki satu setengah juta follower. Siapa sih Rinna?

Rinna adalah chatbot yang dikembangkan Microsoft untuk mendemonstrasikan artificial intelligence (AI) kepada khalayak. Rinna dipersonifikasi sebagai perempuan remaja berusia delapan belas tahun, berbicara dalam bahasa Indonesia, dan untuk saat ini, Rinna hanya bisa dijumpai di Line Chat dan Instagram.

“Rinna merupakan inisiatif global tapi dilokalisasi, sehingga menggunakan bahasa Indonesia,” jelas Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia. Pengembangan Rinna dilakukan tim riset AI Chabot Microsoft dengan mempelajari model-model percakapan di media sosial. Dari situ, tim tersebut membuat pola-pola dan algoritma tertentu untuk mengembangkan AI chatbot engine.

“Beberapa bulan lalu, tim riset kami bingung, kenapa Rinna bilang ‘wkwkwk’. Ini menunjukkan bahwa chatbot itu belajar dari cara-cara pengguna Line berkomunikasi,” cerita Haris Izmee. Memasuki usia satu tahun, kepandaian Rinna memang terus meningkat, misalnya, ia sekarang sudah bisa main gim dan melukis ketika disodorkan foto atau gambar.

Pemanfaatan chatbot untuk bisnis di Indonesia terus meningkat. Haris Izmee melihat penerapan chatbot tersebut untuk dua hal. “Satu untuk meningkatkan komunikasi antara customer dan supplier dengan internal (perusahaan). Dan kedua, chatbot digunakan untuk kepentingan internal perusahaan, antara satu departemen dengan departemen lain,” jelasnya.

Sementara dari sisi sektor industri, Haris Izmee mengatakan, aplikasi chatbot lebih banyak dilakukan oleh industri B2C. “Dengan semakin besar perusahaan, akan semakin banyak pula pertanyaan atau informasi yang dibutuhkan pelanggan atau supplier. Dan menjadi challenging bagi perusahaan untuk keep up to the pace,” ujarnya. Sehingga perusahaan pun memilih untuk berinvestasi pada AI chatbot agar pelanggan dan para supplier dapat memperoleh informasi dengan lebih cepat dan tepat.

Microsoft sendiri memiliki dua pusat riset besar untuk AI chatbot, yakni di China dan Jepang. Untuk pengembangan Rinna, menurut Haris Izmee, Microsoft Indonesia bekerjasama dengan pusat riset yang berada di Jepang.

Nah ada yang mau berteman dengan Rinna? Cari @rinnaid di Line atau @rinna.id di Instagram.