Find Us On Social Media :

Teknologi AI Mampu Berikan Manfaat Besar Bagi Perusahaan Indonesia

By Rafki Fachrizal, Kamis, 14 Maret 2019 | 11:29 WIB

Rachmat Gunawan (Direktur CTI Group), dalam acara CTI IT Infrastructure Summit 2019 yang digelar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta.

Teknologi AI (Artificial Intelligence) semakin memainkan peran penting di berbagai bisnis perusahaan di seluruh dunia. Menurut lembaga riset Accenture, diprediksi bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 40% di tahun 2035 serta memberikan Nilai Tambah Bruto (GVA) di 16 industri sebesar USD 14 triliun.

Melalui adopsi AI, nilai bagi keuntungan (profit sharing) di industri akan naik sebesar 84% pada sektor pendidikan, 74%  pada layanan komodasi dan makanan, 71% pada konstruksi, 59% pada wholesale dan ritel, serta 55% pada sektor kesehatan.

Di industri manufaktur sendiri, AI dapat menghemat biaya inventaris keseluruhan sebesar 20%-50% dan mengurangi potensi kesalahan prediksi supply chain sebesar 50%, serta biaya logistik sebesar 5-10%.

Melihat besarnya manfaat dari teknologi AI, tentunya perusahaan di Indonesia perlu untuk mengimplementasikan teknologi ini yang pada akhirnya dapat memajukan bisnis dari perusahaan tersebut.

Untuk memberikan insight lebih kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia mengenai teknologi AI, PT Computrade Technology International (CTI Group) selaku penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), kembali menggelar konferensi dan pameran tahunannya yang bertajuk CTI IT Infrastructure Summit 2019.

Mengangkat tema “AI for Business: Bringing Cognitive Technology to Business Applications”, CTI IT Infrastructure Summit 2019 yang memasuki tahun keenamnya ini digelar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, pada Rabu (14/03/19) kemarin.

Dalam acara tersebut, Rachmat Gunawan selaku Direktur CTI Group, mengatakan, “Teknologi AI sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari di antaranya melalui penggunaan virtual assistant dan aplikasi navigasi, hingga kini mulai diadopsi bisnis untuk meningkatkan layanan pelanggan (chatbot), mendeteksi fraud, bahkan memberikan rekomendasi medis.”

“Meskipun sudah cukup banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI, terlebih menurut riset IDC bahwa Indonesia merupakan negara dengan adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara, namun masih banyak pelaku bisnis yang bingung bagaimana mendefinisikan use case AI di perusahaan serta apa saja yang perlu disiapkan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami mengumpulkan para ahli di bidang AI maupun profesional bisnis yang sudah berpengalaman dengan teknologi tersebut agar dapat sharing knowledge dan experience mereka kepada seluruh pelaku bisnis yang hadir di CTI IT Infrastructure Summit,” jelas Rachmat.

Sementara itu, Robert Suryakusuma selaku Country Manager Aruba Indonesia, mengatakan “AI mampu mentransformasi dan mengoptimalkan performa bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan.”

“Dengan meningkatnya penggunaan perangkat pribadi maupun profesional di lingkungan kerja, keamanan menjadi semakin penting yang lantas memberikan tekanan dan kompleksitas lebih kepada tim TI. Organisasi kini dapat melihat AI sebagai lapisan keamanan tambahan untuk mencegah serangan yang akan datang dan risiko downtime pada jaringan,” papar Robert.

CTI IT Infrastructure Summit 2019 didukung oleh lembaga riset Gartner serta vendor-vendor TI terkemuka di dunia, seperti Aruba Networks, Hitachi Vantara, Huawei Enterprise, Alibaba Cloud, IBM, Dell EMC, Lenovo, Sangfor Technologies, dan Veeam Software.