Beberapa hari setelah Huawei dan Samsung memperkenalkan ponsel layar lipat mereka, Oppo segera menyusul dengan perangkat serupa hasil racikan sendiri.
Vice President Oppo, Brian Shen sempat mengunggah gambar prototipe ponsel lipat Oppo ke media sosial China, Weibo.
Namun, belakangan Oppo malah menyebut telah membatalkan rencana untuk memproduksi ponsel layar lipat.
Hal ini dikonfirmasi oleh PR Manager Oppp Indonesia, Aryo Meidianto. "Sudah (ada rencana produksi) tapi di-cancel. Karena kami tidak memenuhi demand-nya," kata Aryo di Jakarta.
Memang, saat mengunggah prototipe tersebut, Shen juga mengatakan akan melihat dulu seperti apa respon pasar terhadap ponsel dengan layar lipat.
Jika memang positif, ada kemungkinan bagi Oppo untuk memproduksinya secara massal seperti Samsung dan Hauwei.
"Kami buat perangkat sesuai kebutuhan konsumen. Kalau sudah bikin tapi belum dibutuhkan, kan tidak terpakai," ujarnya.
Aryo berpendapat, kalaupun jadi dibuat, harga ponsel lipat bakal sangat tinggi, setidaknya untuk saat ini yang merupakan masa-masa awal kehadiran perangkat jenis baru tersebut.
Memang, di pasaran, dua ponsel lipat yang sudah ada sekarang, Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X, sama-sama dijual di kisaran harga 2.000 dollar AS (sekitar Rp 28 jutaan).
Namun, Aryo tak menutup kemungkinan pihak Oppo berubah pikiran dan membuat ponsel layar lipat di kemudian waktu. "Kita lihat nanti, kalau sekarang harganya masih sangat tinggi," pungkasnya.
Melihat lagi purwarupa yang sempat diunggah, ponsel lipat Oppo lebih identik dengan Huawei Mate X ketimbang Samsung Galaxy Fold. Perbedaannya terletak pada mekanisme lipat.
Layar lebar Galaxy Fold dilipat menutup, sehingga kesannya terlindungi. Sementara itu, layar lebar di ponsel Oppo dan Huawei Mate X justru menjadi bagian luar lipatan.