Toko-toko di Jepang memasang kamera CCTV berteknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah tindak pencurian barang.
Kamera CCTV AI dirancang oleh insinyur perusahaan startup di Jepang, Vaak dan sudah banyak digunakan toko di Tokyo.
Kamera CCTV itu dapat mengawasi perilaku pengunjung toko yang mencurigakan atau tampak gelisah.
Para karyawan toko itu akan mendapatkan notifikasinya via ponsel pintar dan akan mendatangi pengunjung yang mencurigakan tersebut untuk menanyakan beberapa pertanyaan.
Pendiri Vaak Ryo Tanaka mengatakan teknologi AI dapat membantu masyarakat mencegah tindak kejahata.
Sistem kamera CCTV itu dapat mendeteksi pencuri secara real-timedan menghentikan kejahatan sebelum terjadi serta mendeteksi saat telah terjadi.
"Perangkat lunak pengenalan wajah dan teknologi AI akan melacak pergerakan seluruh pengunjung di toko, mencatat jenis kelamin, perkiraan usia, barang terlaris dan banyak lagi," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Kamera dapat mendeteksi kegelisahan, gerak-gerik dan bahasa tubuh mencurigakan lainnya, yang menjadi tanda bahwa seseorang mungkin akan mencuri. Sistem itu akan memberitahu "tingkat peringkat kecurigaan" dan memberi tahu karyawan toko apabila angkanya terlalu tinggi.
Kamera CCTV itu juga berhasil digunakan untuk melacak seseorang yang telah mengutil dari sebuah toko di Yokohama.
Meski demikian, sejumlah pakar keamanan merasa bahwa pengawasan via kamera berbasis AI cukup membahayakan.
Dalam sebuah laporan pada 2016, para peneliti di Universitas Stanford memperingatkan bahwa CCTV AI berisiko secara tidak sengaja menuduh orang tidak bersalah atas kejahatan yang tidak mereka lakukan.