GO-JEK Indonesia memperkenalkan dua fitur keamanan terbaru untuk mencegah berbagai anti kekerasan terhadap penumpang termasuk mencegah pelecehan seksual.
Kini aplikasi GO-JEK memiliki fitur Share Trip (Bagikan Trip) dan Emergency Darurat (Emergency Hotline).
Fitur Share Trip memungkinkan pengguna membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih driver dalam perjalanan.
"Semua informasi tersebut bisa dibagikan oleh pengguna ke orang-orang terdekatnya melalui SMS, Messenger, WhatsApp, atau LINE," kata Chief Corporate Affair Gojek, Nila Marita.
Fitur Tombol Darurat dapat digunakan untuk melaporkan dengan cepat situasi darurat yang terjadi selama perjalanan. Setelah laporan diverifikasi, GO-JEK akan segera menugaskan unit darurat untuk menangani laporan tersebut.
Untuk tahap awal, tombol darurat ini baru akan tersedia pada layanan Go-Car di wilayah Jabodetabek. Setelahnya baru diimplementasikan secara nasional.
"Kedua fitur baru ini dihadirkan untuk menambah kamanan dan kenyamanan para konsumen, sekaligus mitra kami. Fitur-fitur ini sekaligus merupakan bentuk peran aktif kami mencegah kekerasan terjadi," ungkapnya. Global Head of Transport GO-JEK, Radityo Wibowo mengatakan kehadiran kedua fitur baru itu akan membuat konsumen lebih aman dan mengurangi kekhawatiran orang-orang terdekat.
Saat ini kini konsumen bisa membagikan lokasi mereka secara realtime ketika sedang menggunakan jasa transportasi GO-JEK.
"Lokasi konsumen sekarang bisa dibagikan ke berbagai layanan seperti WhatsApp, dan datanya juga realtime sesuai pergerakan driver," sambungnya.
Mengenai Tombol Darurat, panggilan konsumen nantinya akan diteruskan ke unit darurat yang anggotanya terdiri dari ratusan orang dari internal GO-JEK.
"Mereka juga berkoordinasi dengan kepolisian dan ambulance," tutur Radityo.