Find Us On Social Media :

Dengan Google Stadia, Anda bisa memainkan game kapan dan di mana saja

By Wisnu Nugroho, Rabu, 20 Maret 2019 | 11:50 WIB

Inilah tampang controller khusus untuk Google Stadia

Industri game adalah bisnis yang sangat menggiurkan, dengan nilai mencapai US$137,9 miliar di tahun 2018 kemarin. Tak heran jika banyak perusahaan yang melirik industri ini, termasuk Google. Pada pagelaran Game Developer Conference, Google secara resmi mengumumkan rencana mereka merilis layanan game streaming bernama Google Stadia.

Google Stadia ini pada dasarnya adalah layanan game streaming multi platform. Game akan diproses di server Google, lalu video dan audionya akan dikirim ke perangkat pengguna. Jadi Anda bisa memainkan game tersebut di smartphone, notebook, PC, sampai Chromecast, selama ada koneksi internet.

Google menjanjikan game akan disajikan dalam resolusi tertinggi 4K 60fps. Untuk mengolah data seberat itu, Google akan mengandalkan server khusus yang ditenagai GPU khusus dari AMD. Google juga akan mengandalkan data center mereka yang tersebar di seluruh dunia untuk menciptakan pengiriman data yang cepat alias low latency.

Semua itu dilakukan agar pengguna dapat merasakan pengalaman bermain game yang sama seperti menggunakan PC atau konsol sendiri.

Untuk memainkan game di Google Stadia, pengguna dapat menggunakan controller atau keyboard/mouse yang telah ada. Namun Google akan menjual controller sendiri yang memiliki beberapa tombol khusus. Contohnya tombol Share sehingga pengguna bisa berbagi video ke Youtube, atau tombol Google Assistant untuk mengakses built-in microphone di controller tersebut.

Google menjanjikan Stadia akan menyediakan game populer yang saat ini tersedia di berbagai platform. Pengembang game seperti Unreal, Unity, dan Vulkan sudah mengumumkan komitmen mereka untuk mendukung platform Google Stadia ini. Saat ini mereka masih dalam tahapan porting alias memodifikasi game mereka sehingga bisa dimainkan di Google Stadia.

Selain dukungan dari pengembang game, Google juga akan membuat game studio sendiri. Dinamakan Stadia Games and Entertainment, game studio ini akan memproduksi game secara eksklusif untuk platform Google Stadia. Game studio ini sendiri akan dipimpin oleh Jade Raymond yang sebelumnya bekerja di Ubisoft. Jade Raymond adalah sosok penting di balik game populer seperti Assassin's Creed dan Splinter Cell.

CEO Google, Sundar Pichai, yakin akan Google Stradia akan merevolusi industri game di dunia. “Internet memungkinkan kita berbagi tautan dengan mudah. Kami ingin pengalaman itu juga bisa dirasakan di dunia game, ketika sebuah game bisa diakses semua orang secara cepat dan menyenangkan” ungkap Sundar.

Akan tetapi, Google belum menyebutkan tanggal pasti perilisan Google Stadia ini, ataupun apakah Stadia akan langsung tersedia di seluruh dunia. Google hanya menyebut Stadia akan tersedia di tahun 2019 ini. Jika dicek, situs resmi Google Stadia pun belum tersedia, karena pengunjung akan dialihkan ke Google Store.