Vivo V15 Pro baru diluncurkan di Indonesia beberapa hari lalu. Selain dibekali kamera selfie "pop-up" dengan sensor 32 megapiksel, ponsel tersebut juga memiliki tiga kamera belakang yang juga menjadi nilai jual ponsel ini.
Salah satu kamera belakang ponsel tersebut,memiliki sensor sebesar 48 megapiksel, tapi menjepret foto dengan resolusi 12 megapiksel secara default. Mengapa demikian?
"Jadi sebenarnya, resolusinya tetap 12 megapiksel, tapi pakai teknologi Quad Pixel Sensor," kata Senior Product Manager Vivo Indonesia, Yoga Samiaji. Teknologi tersebut, menurut Yoga, memungkinkan kamera untuk "memperbesar" ukuran setiap piksel yang ada guna meningkatkan kepekaan cahaya dan kualitas foto.
Caranya adalah dengan menggabungkan tiap empat piksel yang berdekatan menjadi satu piksel berukuran lebih besar.
Maka, resolusi foto hasil akhir pun menjadi 12 megapiksel (48 megapiksel dibagi 4). "Jadi, dari setiap piksel yang ada itu, dari 0,8 mikron, diperbesar menjadi 1,6 mikron," sebut Yoga.
"Karena density-nya lebih tinggi, kamera utama ini bisa menerima cahaya lebih baik dibandingkan kamera ponsel lainnya," tambahnya.
Vivo V15 Pro dibekali dengan tiga kamera belakang. Kamera utama beresolusi 48 megapiksel dengan menggunakan sensor berukuran 1/2,25 inci dengan bukaan lensa f/1.8.
Sensor tersebut memiliki 48 juta piksel fisik yang masing-masing berukuran 0,8 mikron. Kamera kedua memiliki sensor 8 megapiksel (lensa ultra-wide 120 derajat, f/2.4).
Sementara kamera ketiga memiliki sensor 5 megapiksel yang berfungsi sebagai depth sensor untuk penerapan efek bokeh.
Kamera belakang Vivo turut dibekali dengan fitur AI Super Night Mode dan AI Super Wide-Angle untuk mempercantik hasil jepretan.
"Ketika menggunakan Super Night Mode, Vivo V15 Pro akan mengambil foto hingga 6-8 kali dan mengambil foto yang paling bagus," ujar Yoga.
“Kamera AI Super wide-angle di ponsel ini juga bisa menangkap gambar dengan bidang pandang hingga seluas 120 derajat," pungkasnya.