Find Us On Social Media :

Meski Ada Celah di Perangkat Huawei, Pemerintah Inggris tidak Takut

By Wisnu Nugroho, Sabtu, 30 Maret 2019 | 15:10 WIB

ilustrasi kantor Huawei

Pihak berwenang Inggris menemukan masalah security serius di perangkat telekomunikasi Huawei. Hal ini menambah kekhawatiran banyak negara terkait keamanan data dan telekomunikasi jika mereka menggunakan perangkat Huawei.

Laporan yang dikeluarkan badan khusus National Security Council ini menyebut, tim engineering Huawei tidak bisa mereplikasi sepenuhnya software perangkat jaringan yang mereka buat selama ini. Karena itu, pihak penilai tidak bisa menilai apa isi software yang digunakan perangkat jaringan Huawei.

Laporan tersebut juga menyebut, Huawei juga tidak memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk seluruh proses produksinya, termasuk yang melibatkan supplier. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya kebocoran di proses produksi, seperti penambahan fitur penyadapan yang tidak pernah disadari Huawei.

Meski menyebut ada kelemahan di sisi security, laporan tersebut tidak sampai melarang penggunaan perangkat Huawei. Nada laporan tersebut lebih memperingatkan adanya lubang keamanan di perangkat Huawei yang berpotensi untuk dieksploitasi hacker.

Kesimpulan ini bisa dibilang “kekalahan” bagi AS yang mendorong sekutunya di Eropa untuk memblokir penggunaan perangkat Huawei. Seperti pernah kami beritakan, Pemerintah AS secara resmi melarang penggunaan perangkat Huawei oleh semua operator telekomunikasi di sana. Alasannya, perangkat Huawei membiarkan lubang keamanan di perangkatnya sehingga memudahkan Pemerintah China untuk melakukan penyadapan.

Baca Juga: Enggan Didikte AS, Jerman Ijinkan Penggunaan Perangkat Huawei

Namun bagi banyak negara Eropa, melarang penggunaan perangkat Huawei adalah satu keputusan sulit. Saat ini operator telekomunikasi Eropa banyak menggunakan perangkat Huawei karena keunggulan di sisi harga maupun teknologi. Jika dilarang menggunakan perangkat Huawei, banyak operator di negara Eropa khawatir akan rugi besar karena harus mengganti perangkat Huawei yang telah digunakan.

Belum lagi jika menyangkut adopsi teknologi 5G. Perangkat Huawei boleh dibilang terdepan di sisi teknologi 5G, jauh di atas pesaingnya seperti Nokia atau Ericsson. Jika tidak boleh menggunakan perangkat telekomunikasi 5G dari Huawei, adopsi 5G di Eropa akan telat sampai dua tahun.

Apalagi Huawei bersikap kooperatif terhadap negara-negara yang meragukan keamanan perangkatnya. Di November 2018 kemarin, Huawei berjanji akan menyediakan dana US$2 miliar untuk meningkatkan keamanan perangkatnya. Pemerintah Inggris dan Jerman juga telah membangun lab khusus yang memiliki tugas khusus menganalisa keamanan perangkat jaringan Huawei yang akan digunakan operator di negara tersebut.