Find Us On Social Media :

Hadapi Industri 4.0, Jokowi akan Terapkan Sistem "Dilan" di Indonesia

By Adam Rizal, Minggu, 31 Maret 2019 | 17:00 WIB

Hadapi Industri 4.0, Jokowi akan Terapkan Sistem "Dilan"

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) akan menerapkan sistem "Dilan" atau digital melayani untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Indonesia.

"Pemerintah ke depannya harus 'Dilan', Digital Melayani," kata Jokowi menjawab pertanyaan panelis tentang visi dan strategi dalam memanfaatkan smart city untuk pelayanan publik dalam debat capres keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta. Jokowi memastikan pelayanan "Dilan" juga akan mengandalkan kecepatan untuk melayani.

"Jika diperlukan pertama-tama reformasi bidang pelayanan melalui elektronik, e-government, e-procurement, e-budgeting yang sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan," ujarnya.

Jokowi juga akan menyederhanakan dan mengurangi jumlah kelembagaan instansi pemerintah sehingga peningkatan kualitas SDM dan reformasi tata kelola. Selain itu, pemerintah ke depan akan meningkakan kualitas aparatur yang semua pelayanan berbasis elektronik.

"Kami Telah dibubarkan 23 lembaga. Lebih ramping dan pengambilan keputusan tidak bertele-tele. Reformasi tata kelola, manajemen harus disimpelkan, tidak bertele-tele," ujarnya.

Dalam visi-misinya, Jokowi juga berbicara mengenai Pancasila sebagai kesepakatan para pendiri bangsa. Pancasila menurut Jokowi hadir karena kesepakatan para pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisasi, berbagai ras, berbagai suku, berbagai agama.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini juga kalau di masa mendatang akan terjadi perang teknologi, sehingga diperlukan peningkatan kualitas SDM dan alutsista negara.

"Peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan, mutlak diperlukan, penguasaan teknologi persenjataan, dan siber karena ke depan perangnya adalah perang teknologi," ungkapnya.

Episode debat kali ini mengangkat tema pertahanan, keamanan, ideologi, pemerintahan, dan hubungan internasional.